PENCEGAHAN STUNTING PADA ANAK DALAM PERSPEKTIF HINDU DI DESA BANGKAL KECAMATAN SERUYAN RAYA KABUPATEN SERUYAN
Abstract
Stunting prevention is one of the priorities for the Indonesian government to ensure that the nation's next generation can grow well and healthily. Stunting generally occurs due to a lack of nutritional intake in children, which causes growth to be disrupted and abnormal. This can be physically observed from the child's weight and height which are not ideal for their growing age. In the long term, stunting can even cause various disorders such as decreased thinking power, and can cause chronic diseases. The participation of all components is needed to solve this problem, so a multi-disciplinary study is very necessary. This research is a field study or field research, which was carried out using a qualitative descriptive approach. Primary data was obtained through interviews with sources determined using the purposive sampling method. The aim of this research is to conduct a study of the problem of stunting among children in Bangkal Village, Seruyan Raya District, Seruyan Regency from a Hindu religious perspective. Based on the research that has been carried out, several things can be found: first, the community in Bangkal Village, Seruyan Raya District, Seruyan Regency perceives stunting in terms of beliefs and traditions, apart from being a medical problem. Second, the implementation of Hindu religious teachings in Bangkal Village, Seruyan Raya District, Seruyan Regency as an effort to prevent stunting is carried out through ceremonies for babies in the womb and after birth called nahunan in accordance with the guidance of the Veda and the Panaturan book. Third, the implications of Hindu religious teachings for preventing stunting in children in Bangkal Village, Seruyan Raya District, Seruyan Regency are: the philosophical implications of the yadnya ceremony, the philosophical implications of the 3, 7 and 9 month pregnancy ceremonies, and the philosophical implications of the nahunan ceremony.
References
Arisandi, H. (2014). Buku Pintar Pemikiran Tokoh-Tokoh Sosiologi Dari Klasik Sampai Modern. Jakarta: IRCiSoD
Asmuni, A., Hapzah, H., & Nurbaya, N. (2023). Stunting itu Bukan Hanya Pendek: Studi Kualitatif Persepsi Ibu tentang Stunting dan Faktor Penyebabnya. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 18(2), 28. https://doi.org/10.26714/jkmi.18.2.2023.28-34
Budaarsa, K. (2013). Satwa Upakara Sarana Perlengkapan Upacara Agama Hindu. Denpasar: Udayana University Press.
Budiadnya, P. (2021). Agama Hindu Pelestari Budaya Lokal. Widya Aksara: Jurnal Agama Hindu. 26 (1), 122-131
Delima, D, Ahmad, R. (2023). Analisis Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Kejadian Stunting: Studi Literatur Review. Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan. Vol. 8 No. 1, Februari 2023, Hal. 79-85.
Fitriahadi, E., Suparman, Y. A., Silvia, W. T. A., Wicaksono G, K., Syahputra, A. F., Indriyani, A., Ramadhani, I. W., Lestari, P., & Asmara, R. F. (2023). Meningkatkan Pengetahuan dan Kesadaran Tentang Stunting Sebagai Upaya Pencegahan Terjadinya Stunting. Jurnal Masyarakat Madani Indonesia, 2(4), 410–415. https://doi.org/10.59025/js.v2i4.154
Hapzah et al. (2023). Stunting itu Bukan Hanya Pendek: Studi Kualitatif Persepsi Ibu tentang Stunting dan Faktor Penyebabnya. The Indonesian Journal of Public Health, 18(3), 28–35.
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Buku saku pemantauan status gizi. Buku Saku Pemantauan Status Gizi Tahun 2017, Jakarta: Kemenkes RI
Louis, S. L., Mirania, A. N., & Yuniarti, E. (2022). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Anak Balita. Maternal & Neonatal Health Journal, 3(1), 7–11. https://doi.org/10.37010/mnhj.v3i1.498
Megawati. (2020). Penggalian Nilai-Nilai Pendidikan dalam Ritual Nahunan. Jurnal Tampung Penyang. 18 (02), 27-39.
Noviaming, S., Takaeb, A. E. L., & Ndun, H. J. N. (2022). Persepsi Ibu Balita Tentang Stunting Di Wilayah Puskesmas Tarus Kabupaten Kupang. Media Kesehatan Masyarakat, 4(1), 44–54. https://doi.org/10.35508/mkmhttps://ejurnal.undana.ac.id/MKM
Prasetya, L.K.B. (2024). Tantangan Menuju Prevalensi Stunting 14%: Mengapa Penurunan Prevalensin Stunting Dalam 2 Tahun Terakhir (Tahun 2021 Dan 2022) Sangat Kecil Di Indonesia?.Jurnal keluarga Berencana. 9 (1). 1-7
Pudja, G. (2013). Bhagawadgita (Pancama Veda). Surabaya: Paramita
Rahmat, J. (2004). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Rosdakarya
Ramadhan, D. A. P., & Ahmad, M. J. (2024). Pertanggungjawaban Negara Terhadap Permasalahan Anak Stunting Di Indonesia. Civilia: Jurnal Kajian Hukum Dan Pendidikan Kewarganegaraan, 3(1), 14–26. http://jurnal.anfa.co.id/index.php/civilia/article/view/1650/1532
Ritzer, G. (2014). Smart, Handbook Teori SosiaL. Jakarta: Nusamedia
Riwut, T. (2003). Maneser Panatau Tatu Hiang, Palangka Raya: Pustaka lima
Sampe, SJMJ, Sr. Anita. (2020). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. 11 (1).
Sanjaya, P. (2008). Acara Agama Hindu. Surabaya: Paramita.
Sibarani, R. (2022). Filsafat Lokal Pencarian Kearifan. Jakarta: Prenada.
Subqi, I., Hasan, S., & Riani, E. (2021). Peran Lptp Melalui Pendekatan Agama Dan Multisektor Dalam Penanganan Penurunan Angka Stunting Di Desa Pagarejo Wonosobo. Jurnal Al-Ijtimaiyyah, 7(1), 111. https://doi.org/10.22373/al-ijtimaiyyah.v7i1.9523
Thasim, S., & Rini Anggraeny. (2023). Persepsi Remaja Putri terkait Stunting di Kawasan Pesisir Kabupaten Pinrang. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 6(11), 2232–2238. https://doi.org/10.56338/mppki.v6i11.4027
Titib, I.M. (2002). Wiwaha Perkawinan Sebagai Gerbang Menuju Grhasta. Surabaya: Paramita.
Titib, I.M. (1996). Veda sabda Suci: Pedoman Praktis Kehidupan. Surabaya: Paramita
Tony & Barry Buzan. (2000). Memahami Peta Pemikiran (The maind Map Book). Jakarta: Interaksara
Wahid, A., Hannan, M., Ratna, S., Dewi, S., & Hidayah, R. H. (2020). Journal of Health Science Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal of Health Science, V(II), 92–102.