Fungsi Balian Palas Bidan di Ampah Kabupaten Barito Timur
Abstract
Kebebasan beragama, serta kepercayaan merupakan hak azasi manusia.Kehidupan beragama dan kepercayaan merupakan salah satu modal dalam membangun manusia Indonesia seutuhnya, yaitu untuk membentuk nilai dan sikap yang bersumber dari ajaranagama, adat-istiadat, tradisi dan moral. Salah satu aspek pembangunan tersebut adalah praktek agama dan kepercayaan masyarakat Dayak yang mendiami daerah aliran sungai (DAS) Barito di Kalimantan Tengah, dalam penelitian ini aspek terkait dengan keyakinan dan kepercayaan terhadap melaksanakan upacara Balian Palas Bidandi mana dewasa ini mulai sulit untuk ditemukan masyarakat melaksanakannya. Penelitian mengkaji fenomena ini dari fungsi Balian Palas Bidandi Ampah Barito Timur dengan pendekatan fungsional structural untuk menganalisisnya. Analisis data menggunakan model analisis mengalir dilakukan melalui tiga jalur kegiatan yaitu : (1) Reduksi data, (2) Display data atau penyajian data, dan (3) menyimpulkan atau memverifikasi. Teknik penyajian hasil menggunakan teknik verbal, data didekripsikan, dianalisis serta diinterpretasikan menggunakan kata-kata atau kalimat-kalimat uraian, secara tajam, obyektif, jelas, dan ringkas.Fungsi religius bahwa ritual yang dilakukan merupakan penjabaran dari Yadnya, yang dilakukan dengan hati yang tulus ikhlas ditujukan kepada tuhan, dewa dan para butha kala.Fungsi seni atau estetika (keindahan) selain sebagai sarana hiburan, seni juga digunakan dalam ritual upacara yang memiliki fungsi sakral, ini terlihat pada saat upacara Balian Palas Bidan. Menurut kepercayaan umat HinduKaharingansuku Lawangan di Ampah Kabupaten Barito Timur setiap pelaksanaan upacara Balian Palas Bidanselalu mengunakan alat musik berupa gong, kenong dan gendang. Fungsi sosial budaya dapat dilihat dan dirasakan pada saat pelaksanaan upacara Balian Palas Bidansebagai salah satu tradisi yang telah membudaya dalam masyarakat, karena pada hakikatnya semua perilaku dan praktek beragama dalam masyarakat dilaksananakan oleh manusia dalam bentuk budaya. Perilaku dan praktek upacara Balian Palas Bidanlahir dari pemikiran manusia sebagai upaya untuk mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan bagi si anak dalam menjalani kehidupan.
References
Artadi, I Ketut. 2003. Batas Kebudayaan Religi Dan Kebajikan. Denpasar: Sinay.
Artadi, I Ketut.2004. Nilai Makna Dan Martabat Kebudayaan. Denpasar: Sinay. Arwati, Ni Made. 2006. Upacara Manusa Yadnya. Surabaya: Paramita.
Agus, Bustanuddin. 2005. Agama Dalam Kehidupan Manusia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Bagus, Loren. 2002. Kamus Filsafat. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Dhavamony, Mariasusai. 1995. Fenomenologi Agama. Yogyakarta: Kanisius. Duija, I Nengah. 2006/2007. Bahan Mata Kuliah “Teori-teori Sosial Budaya”. IHDN Denpasar: Program Pasca Sarjana.
Duija, I Nengah. 2006/2007. Bahan Mata Kuliah “Teori-teori Sosial Budaya”. IHDN Denpasar: Program Pasca Sarjana.
Endraswara, Suwardi. 2006. Metode Penelitian Kebudayaan.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta:PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Hadi,Y. Sumandiyo. 2006. Seni Dalam Ritual Agama. Yogyakarta: Buku Pustaka.
Hasibuan, Sofiah Rangkuti. 2002. Manusia Dan Kebudayaan Indonesia Teori Dan Konsep. Jakarta:Dian Rakyat.
Ihromi, I.T. 2006. Pokok-Pokok Antropologi Budaya. Jakarta:Yayasan Obor Indonesia.
Jaman, I. Gede. 2007. Trihita Karana Dalam Konsep Hindu. Denpasar:PT. Offset BP.
Kaelan, 2005. Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat. Yogyakarta: Paradigma.
Koentjaraningrat, 2005. Pengantar Antropologi Pokok-Pokok Etnografi II. Jakarta: Rineka Cipta.
Kaelan, 2005. Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat. Yogyakarta: Paradigma.
Lubis, M. Safrinal. 2007. Jagat Upacara Upacara Indonesia dalam Dialektika Yang Sakralm dan Yang Profan.
Mantra, I Bagus. 2004. Filsafat Penelitian dan Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Miartha, I Wayan. 2004. Upacara Mapeseleng Pada Karya Ngenteng Linggih Di Pura Panti Pasek Gegel Gianyar Sebagai Visualisasi Ajaran Sivalinga: Analisis Bentuk Fungsi dan Makna. ”Tesis” tidak dipublikasikan: IHDN Denpasar.
Midday, dkk. 2003. Peranan Tawur Dalam Upacara Ritual Agama Hindu Kaharingan Di Barito Timur Kalimantan Tengah ” Laporan Penelitan”. Tidak dipublikasikan: STAHN-TP Palangka Raya.
Moleong, Lexi J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nasution. S. 1992. Metode Penelitian Naturalistik Kwalitatif. Bandung: Tarsito.
Nawawi, Hadari, 1998. Metode Penelitian Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
O’ Dea, Thomas E. 1985. Sosiologi Agama Suatu Pengenalan Awal. Jakarta: CV Rajawali.
Piliang, Yasraf Amir. 2003. Hipersemiotika (Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna, Yogyakarta : Jalasutra.
Poloma, Margaret. 2004. Sosiologi Komtemporer. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Pudja, Gede.1999. Theologi Hindu (Brahma Widya). Surabaya: Paramita.
Pudja, Gede. 1999. Bhgawadgita (Pancama Veda). Surabaya: Paramita.
Riwut, Tjilik. 1979. Kalimantan Membangun. Jakarta: jayakarta Offset.
Rusan, dkk. 2004. Sejarah Kalimantan Tengah. Pemda Kalimantan Tengah.
Sudarsana, I.B, Putu. 2001. Upacara Manusa Yadnya Magedong-Gedongan. Denpasar: Yayasan Dharma Acarya.
Setiadi, M, dkk. 2007. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana.
Subagiasta, I Ketut. 2006. Teologi, Filsafat, Etika Dan Ritual. Surabaya:Paramita.
Sudarsana, K.M. 2006. Etika Dan Moralitas Hindu Bahan Kajian Untuk Memperbaiki Tingkah Laku. Surabaya: Paramita.
Sugiono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Suprayogo, Imam. Tobroni. 2004. Metode Research (Penelitian Ilmiah) Edisi 1 Cetakan 7. Jakarta : Bumi Aksara.
Suprayogo, Imam. Tobroni. 2004. Metodologi Penelitian Sosial-Agama. Bandung : Rosdakarya.
Suwarno, 1994. Perubahan sosial dan Pembangunan. Jakarta: PT. Pustaka LP3E.
Tantra, Dewa Komang. 2003. Penelitian Kualitatif. Makalah dalam Penataran Metodologi Penelitian Bagi Dosen Di Lingkungan Universitas Flores ( YAPERTTH) di NTT. Tarimana, Abdurrauf. 1993. Kebudayaan Tolaki. Jakarta: Balai Pustaka.
Tarimana, Abdurrauf. 1993. Kebudayaan Tolaki. Jakarta: Balai Pustaka.
Triguna, IB. Gde Yudha. 1994. ” Pergeseran Dalam Pelaksanaan Agama: Menuju Tattwa” Dalam Pitara (Editor), Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan Bali. Denpasar: Bali Post.
Tim, 1997. Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jakarta: P.T. Delta Pamungkas.
Tim, 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka.
Titib, I Made. 2001. Teologi Simbol-Simbol Dalam Agama Hindu. Surabaya: Paramita.
Tim Srikandi, 2006. UUD’45 dan Amandemennya. Surabaya: Srikandi.
Wijayananda, Ida Pandita Mpu Jaya. 2005. Makna Filosofis Upacara dan Upakara. Surabaya: Paramita.
Wijayananda, Ida Pandita Mpu Jaya. 2005. Tatanan Upakara lan Upacara Manusa Yajna. Surabaya: Paramita.
Warta, I Wayan, 2006. Dasar filsafat Agama-Agama. Surabaya: Paramita.
Widana, Murba, I Nyoman. 2007. Tuntunan Praktis Dharma Wacana Bagi Umat Hindu. Surabaya: Paramita.
Wiana, I Ketut. 2004. Makna Upacara Yajna Dalam Agama Hindu II. Surabaya: Paramita.
Wiana, I Ketut. 1995. Yajna Dan Bhakti Dari Sudut Pandang Hindu. Jakarta: Manikgeni.
Wiana, I Ketut. 2002, Memelihara Tradisi Veda. Denpasar: PT. BP.
Zuriah, Nurul. 2006. Metode Penelitian Sosial Pendidikan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara Press.