Prananan Caru dalam Upacara Pembersihan di Kabupaten Pulang Pisau
Abstract
Dalam pelaksanaan Upacara bagi Umat Hindu terdiri dari tiga kerangka dasar sebagai berikut : tattwa (filsafat), etika (tata susila), dan ritual (upacara yadnya). Ketiga kerangka tersebut merupakan landasan bagi umat Hindu dalam usahanya untuk mencapai ketenangan dan ketentraman. Kerangka dasar ini merupakan satu kesatuan yang saling memberikan fungsi atas sistem agama secara keseluruhan. Berbagai yadnya (pengorbanan) yang dilakukan oleh umat Hindu untuk mencapai moksa (kebahagiaan yang bersifat kekal dan abadi) untuk menciptakan jagadhita (dunia) berdasarkan dharma (kebenaran). Buku ini menguraikan tentang pentingnya upacara yang dilaksanakan dengan hati yang tulus ikhlas berlandaskan srada dan bakti pada Ida Sanghyang Widhi Wasa. Caru adalah merupakan pelaksanaan dari pada Bhuta Yadnya yaitu salah satu bagian dari Panca Yadnya. Beberapa sumber kitab suci seperti Agastya Parwa, kitab Sarasamuscaya, kitab Manawa Dharmasastra dan Kitab Ramayana menyebutkan bahwa upacara caru yang termasuk Bhuta Yadnya yang mengandung makna korban suci yang tulus ikhlas kepada sekalian mahluk – mahluk bawahan, baik yang kelihatan maupun tidak kelihatan untuk memelihara kesejahteraan dan ketentraman – ketentraman alam semesta. Tujuan dari upacara Bhuta Yadnya atau caru ini untuk memohon adanya kenyamanan dan ketentraman yang langgeng serta dapat menjalin hubungan yang harmonis dan dapat berdaya guna. sebagai organisasi musyawarah untuk mufakat, selalu menyediakan diri untuk mengadakan dialog atau musyawarah dengan tokoh-tokoh dalam melaksanakan kegiatan upacara yadnya apapun baik sekala besar maupun kecil ini tidak terlepas dari kerjasama dengan masyarakat. Memupuk rasa kekeluargaan dan solidaritas dalam kebersamaan terhadap masyarakat desa.
References
Ali Achmad, 1988., Perubahan Masyarakat, perubahan Hukum, dan penemuan Hukum oleh Hakim. Ujung Pandang , Lembaga Penerbit Unhas.
Anom Ide Bagus 2011 Pupulan Sesayut dan tetebasan, Cv Kayumas Agung
Arwati. Dra Ni Made Sri. 2008. Sasananing Tukang Banten
Kamiartha, I Made Agus, 2009, Kamus Bali – Indonesia, Bidang Istilah sajen Bali dan Sarananya, Widya Dharma Denpasar
Musna wayan, 1991, Kamus Agama Hindu, Upada SAstra
Moleong Lexi j 2004. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Rosdakarya.
Nasution , S 2000. Metodelogi Penelitian, Jakarta: bumi Akasa
Surayin, Ide Ayu Putu. 2005. Melangkah Kearah Persiapan, Upakara- Upacara Yajna. Paramita Surabaya.