IMPLEMENTASI NILAI ETIKA HINDU PADA GEGURITAN NI SUMALA

  • Ida Bagus Putu Eka Suadnyana STAHN Mpu Kuturan Singaraja

Abstract

Geguritan adalah satu bentuk karangan dalam kesusastraan Bali yang disusun dengan menggunakan pupuh-pupuh. Salah satu Karya Sastra tersebut terdapat dalam Geguritan Ni Sumala yang menyebutkan perjalanan hidup yang dialami oleh anak cacat dan tidak mempunyai sanak keluarga. Anak itu selalu dicemooh oleh temannya, dihina dalam masyarakat tapi akhirnya ia menemukan kebahagiaan. Geguritan Ni Sumala bukan saja merupakan karya sastra klasik yang sangat indah namun disamping itu mengandung nilai-nilai pendidikan etika yang sangat dalam maknanya. Disamping itu Geguritan Ni Sumala banyak mengandung nilai-nilai pendidikan yang sangat perlu diketahui dan dipahami oleh masyarakat luas. Dengan timbulnya anggapan yang negatif bahwa geguritan maupun cerita rakyat adalah karya cipta yang sangat ketinggalan jaman, sehingga tak perlu lagi untuk dipelajari dan diteruskan kepada generasi berikutnya.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agastya, Ida Bagus Gede. 1982. Sastra Jawa Kuno dan Kita. Denpasar : Wyasa Sangraha.
Aryasa, I Wayan. 2003. Geguritan Ni Sumala. Gianyar : Grafika.
Koentjaraningirat. 2002. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : Gramedia.
Krishna, I. B. W., & Suadnyana, I. B. P. E. (2020). Wayang Kulit Bali Sebagai Media Komunikasi. Ganaya: Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 2(2-3), 164-171.
Medera, Nengah. 1997. Kakawin dan Mabebasan di Bali. Denpasar : Upda Sastra.
Oka, I Gusti Agung. 1968. Sad Darsana. Denpasar.
Panitia Penyusun Kamus Bali. 1978. Kamus Bali Indonesia. Dinas Pengajaran Propinsi Bali
Poerwadarminta, W. J. A. 1982. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : PN Balai Pustaka.
Pudja. 1983. Kena Upanisad (Kenopanisad). Jakarta : Lembaga Penterjemah Kitab Suci Weda.
Punyatmadja, Drs. I. B. Oka. 1976. Cilakrama. Penerbit Parisadha Hindu Dharma Pusat.
Suda, I Ketut. 2009. Merkantilisme Pengetahuan dalam Bidang Pendidikan. Surabaya : Paramita.
Suadnyana, I. B. P. E., & Yogiswari, K. S. (2020). Peranan Komunikasi Persuasif Dalam Implementasi Ajaran Tri Hita Karana Pada Sekaa Truna Truni. Ganaya: Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 2(2-3), 104-112.
Sugriwa, I. Gst. Bagus. 1978. Penuntun Pelajaran Kekawin. Denpasar : Sarana Bhakti.
Surayin, Ida Ayu Putu. 2005. Melangkah Ke Arah Persiapan Upakara-Upacara Yajna. Surabaya : Paramita.
Tarigan, Henry Guntur. 1988. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung : Angkasa.
Trisdyani, N. L. P., & Eka, I. B. P. E. S. (2019). ETIKA HINDU DALAM CERITA TANTRI KAMANDAKA. Jñānasiddhânta: Jurnal Teologi Hindu, 1(1).
Warna, Rene & Austin Warren. 1993. Teori Kesusastraan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Wijaya, I Gede. 1975. Pengantar Pelajaran Agama Hindu. Denpasar : PN. Setia Kawan.
Yogiswari, K. S. (2019). UPANISAD PERSPEKTIF PENDIDIKAN MODERN. Jurnal PASUPATI, 6(2), 88-99.
Yogiswari, K. S., & Suadnyana, I. B. P. E. (2019, June). HOAX DI ERA POST-TRUTH DAN PENTINGNYA LITERASI MEDIA. In Seminar Nasional Filsafat (SENAFI) I (p. 173).
Yuniastuti, N. W., & Suadnyana, I. B. P. E. (2019). MODEL LAYANAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PASCA ERUPSI GUNUNG AGUNG DI SLBN KARANGASEM. WIDYANATYA, 1(2), 32-43.
Published
2020-04-30
How to Cite
Eka Suadnyana, I. B. (2020). IMPLEMENTASI NILAI ETIKA HINDU PADA GEGURITAN NI SUMALA. Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama Dan Budaya Hindu, 11(1), 100-116. https://doi.org/10.33363/ba.v11i1.445