Belom Bahadat https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/belom-bahadat <p>Belom Bahadat adalah jurnal Hukum Agama Hindu dengan p-ISSN&nbsp; <a href="http://issn.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1328166412&amp;1&amp;&amp;" target="_blank" rel="noopener">2089-7553 </a>&nbsp;dan e-ISSN <a href="http://issn.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1565339192&amp;1&amp;&amp;" target="_blank" rel="noopener">2685-9548</a> yang menerbitkan hasil-hasil penelitian, pemikiran, gagasan, dan resensi karya ilmiah yang berhubungan dengan Hukum Agama Hindu yang mana&nbsp;artikel yang diterbitkan di-<em>review</em>&nbsp;secara&nbsp;<em>double blinded</em>oleh mitra bestari.</p> <p>Topik-topik yang dimuat sangat beragam dalam bidang keilmuan Hukum yaitu politik, hukum pidana, hukum perdata, hukum adat, kajian budaya, humaniora, dan hukum dalam agama hindu</p> <p>Diterbitkan dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Juni dan bulan&nbsp; Desember. Jurnal Hukum Agama Hindu diterbitkan pertama kali pada bulan Pebruari 2012 oleh Fakultas Dharma Sastra Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangka Raya.</p> <p>&nbsp;</p> en-US ikadek.kartikayase89@gmail.com (I Kadek Kartika Yase) budibudiarto525@gmail.com (Budiarto Santoso) Tue, 05 Dec 2023 00:00:00 +0000 OJS 3.1.1.2 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 PENEGAKAN HUKUM DALAM MENANGANI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI PESISIR PANTAI BALI https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/belom-bahadat/article/view/1068 <p>Mengkaji dan memahami bagaimana hukum lingkungan hidup digunakan untuk memitigasi degradasi lingkungan di wilayah pesisir Bali adalah tujuan dari penelitian ini. Metodologi penelitian penelitian ini adalah penelitian normatif, dengan fokus pada peraturan perundang-undangan yang dikumpulkan dengan teknik penelitian hukum. Teknik deskriptif yuridis kualitatif digunakan untuk mengkaji bahan-bahan hukum yang dibedakan menjadi sumber hukum utama dan sumber hukum sekunder. Hal ini menunjukkan bahwa untuk mengatasi permasalahan yang ada saat ini, bahan hukum dievaluasi dan dipelajari dari berbagai sumber hukum secara metodis dan logis. Temuan studi ini menunjukkan bahwa ada dua cara untuk menegakkan hukum lingkungan hidup: secara preventif dan represif. Tujuan dari penegakan hukum preventif adalah untuk mengawasi kepatuhan terhadap peraturan sebelum mengambil tindakan. Sebaliknya, penegakan hukum yang represif terjadi ketika suatu peraturan dilanggar. Ketiga perangkat hukum yaitu hukum administrasi, perdata, dan pidana digunakan oleh penegak hukum untuk melindungi hukum lingkungan hidup. Kolaborasi yang baik antara masyarakat dan pemerintah sangat penting dalam mengatasi degradasi lingkungan di Indonesia, khususnya di wilayah pesisir Bali. Perundang-undangan ini hanya merupakan dokumen hukum dan tidak mempunyai dampak praktis terhadap permasalahan lingkungan jika tidak ada kerjasama yang sungguh-sungguh.</p> I Gede Permana Aditya Yoga ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/belom-bahadat/article/view/1068 Tue, 05 Dec 2023 01:05:42 +0000 PEMBERIAN GARANSI DALAM PERJANJIAN JUAL BELI BARANG ELEKTRONIK PERSPEKTIF PERLINDUNGAN HUKUM https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/belom-bahadat/article/view/1054 <p>Pemberian suatu garansi di dalam suatu perjanjian jual beli merupakan salah satu layanan yang diberikan oleh produsen atau pihak penjual, yang mana penjual atau produsen memberikan jaminan terhadap suatu barang yang diperdagangkan dari cacat produk atau kerusakan tersembunyi yang ditemukan oleh pembeli setelah dilakukan transaksi dalam waktu berlakunya garansi yang telah ditentukan. Jaminan suatu produk yang pada dasarnya bila dikaitkan dengan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata adalah merupakan suatu bagian dari hukum jaminan. Jaminan yang dimaksud adalah jaminan produk dalam jual beli seperti elektronik. Pemberian Garansi yang diberikan oleh penjual merupakan sebuah bentuk layanan sudah biasa bagi pembeli atau konsumen, karena dengan adanya garansi dalam setiap pembelian suatu produk dapat memberikan jamian bagi pembeli khususnya barang barang elekronik yang berisiko terjadinya kerusakan. Karena barang barang yang dibeli tersebut belum bisa diketahui dengan pasti kondisi yang sebenarnya oleh konsumen pada waktu jual beli, walaupun secara fisik dapat dilihat. pelaksanaan dalam pemberian perlindungan hukum konsumen khususnya yang menentukan tanggung jawab pelaku usaha dengan konsumen yang mengalami suatu kerugian karena produk cacat, sehingga fakta-fakta sekitar peristiwa yang menimbulkan kerugian. Perlindungan hukum yang dapat diberikan kepada konsumen adalah memberikan beban tanggungjawab kepada pelaku usaha bahwa barang barang yang dijualnya dijamin kualitasnya untuk itu terhadap barang tersebut diberikan garansi.</p> Devrayno ., Novita . ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/belom-bahadat/article/view/1054 Tue, 05 Dec 2023 01:07:34 +0000 KONFLIK PADA DESA ADAT DI BALI : MASALAH DAN SOLUSI PENYELESAIANNYA https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/belom-bahadat/article/view/1042 <p>Keberadaan desa adat di Bali memiliki tujuan sebagai wadah bagi warganya (krama) untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagian (jagadhita). Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap krama desa mendapatkan hak dan kewajiban yang diatur dalam awig-awig dan perarem sebagai aturan turunan.&nbsp; Berdasarkan peran dan fungsi tersebut seharusnya kehidupan masyarakat desa adat di Bali harmonis dan nirkonflik.&nbsp; Namun, pada kenyataannya sering terjadi konflik, seolah tidak pernah tuntas.&nbsp; Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji peran dan fungsi desa adat, penyebab terjadinya konflik, dan solusi untuk meredakan konflik yang dialami desa adat di Bali.&nbsp; Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan etnografi.&nbsp; Menggunakan data sekunder dikumpulkan dari beberapa hasil penelitian terdahulu.&nbsp; Permasalahan dianalisis menggunakan Teori Struktural Fungsional dan Teori Konflik Sosial.&nbsp; Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa desa ada memiliki peran dan fungsi sebagai wadah warganya untuk mencapai tujuan, yaitu jagadhita, konflik yang terjadi di desa adat adalah konflik sosial yang disebabkan oleh ketidakpatuhan warga terhadap awig-awig dan kuasa para elit yang tidak adil, dan&nbsp; konflik pada desa adat perlu diselesaikan dengan multi pendekatan.</p> I Nyoman Bontot ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/belom-bahadat/article/view/1042 Tue, 05 Dec 2023 01:08:21 +0000 TINJAUAN ATAS UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN TERKAIT PERTAMBANGAN, SUMBER DAYA AIR, DAN LINGKUNGAN HIDUP https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/belom-bahadat/article/view/1037 <p>Tujuan penulisan mengenai aspek hukum dan lingkungan terkait kegiatan pertambangan di Indonesia, dengan fokus pada dampak pencemaran air. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 mengatur tahapan kegiatan pertambangan, termasuk tahap penyelidikan umum, eksplorasi, konstruksi, penambangan, dan pascatambang. Pencemaran lingkungan menjadi isu penting dalam konteks ini, seiring dengan perkembangan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pencemaran lingkungan terjadi saat zat-zat berbahaya atau komponen lain masuk ke dalam lingkungan hidup, termasuk air, melampaui baku mutu yang ditetapkan. Dalam konteks pertambangan, aktivitas ini seringkali menjadi penyebab potensial pencemaran air. Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan metode kualitatif deskriptif yang mencakup pendekatan perundang-undangan dan studi literatur. Hasil dari tulisan ini berfokus untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang dampak kegiatan penambangan terhadap lingkungan di wilayah Kalimantan Tengah.</p> Edelweisia Cristiana, Jennie Jesica, Alfred Yetno, Mala . ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/belom-bahadat/article/view/1037 Tue, 05 Dec 2023 01:09:10 +0000 SANKSI ADAT BAGI PANYAPA DALAM HUKUM ADAT DAYAK NGAJU https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/belom-bahadat/article/view/1056 <p>Panyapa tidak memiliki istilah atau pengertian khusus dalam Hukum Adat Dayak Ngaju maupun dalam 96 Pasal Perjanjian Tumbang Anoi 1894, namun seseorang yang sering kali memaki orang lain dan membuat tersinggung perasaan orang lain dikenal dengan sebutan Panyapa oleh masyarakat adat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pemberian sanksi adat Dayak Ngaju bagi Panyapa dan upaya memberikan efek jera bagi panyapa dalam Hukum Adat Dayak Ngaju. &nbsp;Dari hasil penelitian prosedur penyelesaian dilakukan di tingkat kelurahan terlebih dahulu oleh Mantir Adat lalu dibawa ketingkat kecamatan yang di selesaikan oleh Damang Kepala Adat. Upaya Damang Kepala Adat Dalam Memberikan Efek Jera Bagi Panyapa di&nbsp; Wilayah Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau dengan cara melibatkan dan disaksikan oleh perwakilan masyarakat setempat dalam penerapan sanksi adat sehingga memberikan sanksi moral pada pelaku untuk tidak mengulangi lagi dan masyarakat bisa belajar untuk tidak mencontoh perbuatan tersebut.</p> Putri Fransiska Purnama Pratiwi, Aji Pratama ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/belom-bahadat/article/view/1056 Tue, 05 Dec 2023 01:09:55 +0000 SISTEM HUKUM WARIS ADAT MASYARAKAT DI DESA MARAWAN LAMA KECAMATAN DUSUN UTARA KABUPATEN BARITO SELATAN https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/belom-bahadat/article/view/1062 <p>Dalam kehidupan bernegara, tentunya dilengkapi dengan peraturan-peraturan yang mengikat bagi wargannya, salah satu diantaranya adalah hukum waris. Fenomena yang diangkat dalam karya ini adalah:&nbsp; apa yang menjadi dasar hukum berlakunya sistem hukum waris adat masyarakat di desa Marawan Lama? dan bagaimana sistem hukum waris adat di desa Marawan Lama, Metode yang digunakan adalah penelitian hukum empiris (sosiologis) dengan pendekatan penelitian diskriptif kualitatif. Metode kualitatif adalah mengungkap fakta secara mendalam berdasarkan karakteristik ilmiah dari individu atau kelompok untuk memahami dan mengungkap sesuatu dibalik fenomena. Dasar berlakunya sistem hukum waris adat di Desa Marawan Lama adalah warga masih mempertahankan hukum adat sebagai aturan yang berlaku dalam pergaulan sosial masyarakat. Terbitnya Peraturan Daerah Kalimantan Tengah No. 16 Tahun 2008 berdampak terhadap legalitas keberadaan lembaga Adat Kedamangan. Sistem Hukum Waris Adat Di Desa Marawan Lama, adalah harta warisan dibagikan kepada ahli waris berdasarkan system kekeluargaan bilateral, secara adil dan setara, tanpa membedakan jenis kelamin, usia juga agama yang dianut oleh ahli waris. Adil yang dimaksudkan adalah penilaian subyektif dari sipewaris yang didasarkan pada pertimbangan psikologis dan karakter ahli waris oleh pewaris. Hal ini menjadi dasar pertimbangan pewaris, karena pewarislah yang paling tahu kepada siapa, berapa banyak harta yang diberikan kepada ahli waris.</p> Gelar Sumbogo Peni, Opta Yulia ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/belom-bahadat/article/view/1062 Tue, 05 Dec 2023 01:10:30 +0000