https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/hapakat/issue/feedHAPAKAT : Jurnal Hasil Penelitian2024-11-19T09:54:46+00:00Putu Eka Merlianaputuekamerliana@gmail.comOpen Journal Systems<p>Hapakat is one of the journals published by the Hindu Institute of Religion, Tampung Penyang Palangka Raya, which is published in 2 numbers every year in Juni and December. With a minimum number of 5 article publications, there is no maximum limit on the number of articles published. This journal as a means of publication of the results of multidisciplinary research for Lecturers and Students of the Hindu Institute of Religion Tampung Penyang Palangka Raya.</p>https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/hapakat/article/view/1135Ritual Hinting Pali Pada Masyarakat Hindu Kaharingan di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur: Perspektif Hukum Hindu2024-11-19T09:54:45+00:00Agus Sananggusnang16@gmail.comDerson Dersonderson@iahntp.ac.idNi Nyoman RahmawatiRahmawati@iahntp.ac.id<p>Ritual <em>hinting pali</em> merupakan suatu aturan hukum dalam Hindu <em>Kaharingan</em> yang pemasangannya tidak dilakukan disembarang tempat. Ritual dilaksanakan yang dipimpin oleh penyelenggara ritual agama <em>Hindu Kaharingan</em> yaitu seorang <em>Pisur</em> ataupun <em>Basir, yang </em>bermakna di tempat tersebut ada pantangan <em>pali</em> yang bersifat sakral dan suci. Perkembangan zaman saat ini terlebih bagi pihak yang tidak memahami atau pihak yang memiliki kepentingan lain banyak berpendapat tentang <em>Hinting Pali</em>, seperti menyatakan <em>hinting pali</em> sebagai adat budaya Dayak yang turun temurun dilaksanakan, maka dapat dilaksanakan untuk <em>menghinting</em> perusahaan yang bersengketa. Ritual <em>hinting pali </em>yang dilakukan oleh masyarakat Hindu <em>Kaharingan </em>tentu tidak menyimpang dari aturan yang sudah ditetapkan atau dengan kata lain telah sesuai dengan aturan lembaga keagamaan. Peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Ritual <em>Hinting Pali</em> Pada Masyarakat Hindu <em>Kaharingan</em> Di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Perspektif Hukum Hindu)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam mengenai pelaksanaan Ritual <em>hinting pali</em>, untuk mengkaji lebih dalam tentang faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya pelaksanaan ritual <em>hinting pali</em> serta untuk mengkaji lebih dalam tentang kebijakan dari lembaga keagamaan atau Majelis Daerah Agama Hindu Kaharingan dalam pelaksanaan ritual <em>hinting pali</em> di Sampit Kabupaten Kotawarngin Timur. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara, dokumentasi dan observasi.</p> <p> Dasar pelaksanaan pemasangan <em>Hinting Pali</em> adalah Kitab suci <em>Panaturan</em> Pasal 63 tentang asal Pali dan Tulah. dan tentang pelaksanaan <em>Tiwah Suntu</em>, ritual Hinting pali juga telah dilaksanakan sejak zaman dahulu yang diwariskan turun temurun oleh pemeluk agama Hindu <em>Kaharingan</em> dalam pelaksanan ritual <em>Nahunan</em>, perkawinan, kematian dan <em>Tiwah</em>. Sarana dan prasarana dalam pemasangan ritual <em>Hinting Pali</em> meliputi: Rotan, Daun <em>Sawang</em>, Kapur <em>Sirih</em>, <em>Tawur</em>, <em>parapen</em>, hewan korban, <em>pehun kayu</em> (kayu yang habis dibakar). Tata cara pemasangan <em>hinting pali</em> harus dilaksanakan oleh <em>basir</em> atau <em>pisur</em>. Sebelum dilaksanakan ritual <em>manawur</em>, maka dipersiapkan terlebih dahulu sarana dan prasarana untuk pemasangan <em>hinting pali</em> tersebut, kemudian <em>basir</em> atau <em>pisur</em> melaksanakan ritual <em>manawur</em> yaitu <em>manawur</em> untuk memanggil <em>rajan</em> <em>pali</em> atau penguasa <em>pali</em> agar bisa hadir ke tempat pelaksanaan ritual untuk menerima yang menjadi bagian mereka. Setelah itu barulah diadakan pemasangan <em>hinting pali</em> di tempat yang telah ditentukan. Ritual <em>hinting pali</em> menurut agama Hindu <em>Kaharingan</em> sesuai dengan pelaksanaanya dibagi kedalam dua factor atau kegiatan pokok yaitu <em>hinting pali</em> untuk <em>mambaleh bunu</em> dan <em>hinting pali</em> untuk ritual <em>keagamaan.</em> Kebijakan yang dilakukan oleh lembaga agama Hindu <em>Kaharingan</em> khususnya Majelis Daerah Agama Hindu <em>Kaharingan</em> dalam pelaksanaan pemasangan <em>Hinting pali</em> meliputi kegiatan rapat kerja atau koordinasi dengan Majelis Besar Agama Hindu <em>Kaharingan</em> Pusat, mengadakan sosialisasi, melakukan pelepasan <em>hinting pali</em>.</p>2024-11-19T09:09:16+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/hapakat/article/view/1343Nilai Pendidikan Hindu Dalam Ritual Nyiwah di Kecamatan Lahey Barat Kabupaten Barito Utara2024-11-19T09:54:45+00:00Monica Suparnisuparnimonica6@gmail.com<p>Penelitian ini mengkaji tentang Nilai-nilai Pendidikan Agama Hindu yang terkandung dalam ritual Nyiwah pada Umat Hindu di Kecamatan Lahei Barat Kabupaten Barito Utara. Penggalian nilai-nilai pendidikan Agama Hindu dalam sebuah ritual dianggap sangat perlu untuk medukung program pembentukan Sumber Daya Manusia yang memiliki kemampun intelektual belandaskan nilai-nilai Agama.Pendidikan ini berfokus pada Nilai-nilai pendidikan Agama Hindu dalam ritual Nyiwah di Kecamanatan Lahei Barat Kabupaten Muara Teweh dengan rumusan masalah : 1) Bentuk Pelakasanaan Ritual Nyiwah di Kecamatan Lahei Barat Kabupaten Barito Utara, 2) Nilai-nilai pendidikan Hindu dalam ritual Nyiwah di Kecamatan Lahei Barat Kabupaten Barito Utara, 3) Implikasi Nilai-nilai pendidikan Hindu dalam ritual Nyiwah di Kecamatan Lahei Barat Kabupaten Barito Utara. Adapun teori yang digunakan dalam menganalisis permasalah ini adalah Teori Interaksi Simbolik, Teori Struktural, dan Teori Pendidikan Humanistik. Hasil dalam pemenltian ini meliputi: 1) Pelaksanaan Ritual Nyiwah Terbagi Menjadi 3 Bagian Yakni Tahapan Persiapan, Tahapan Pelaksanaan (Ngonteng atau Bokas), dan Tahapan Betampas Awi Jari, 2) ada tiga nilai pendidikan Agama Hindu yang diungkap dalam ritual Nyiwah yakni, Nilai Pendidikan Tattwa, Nilai Pendidikan Etika (Susila) dan Nilai Pendidikan Estetika, 3) Implikasi nilai pendidikan Agama dalam Ritual Nyiwah yang dilaksanakan di daerah Kecamatan Lahei Barat Kabupaten Barito Utara yakni terdapatnya impact sebab akibat terhadap perilaku humanistik yang taat pada aturan, nilai kebenaran dan nilai keindahan pada lingkungan masyarakat Umat Hindu Kaharingan.</p>2024-11-19T09:11:13+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/hapakat/article/view/1367The THE EXISTENCE OF SANSANA KAYAU IN HINDU KAHARINGAN RELIGIOUS EDUCATION IN TEWANG RANGKANG VILLAGE, TEWANG SANGALANG GARING DISTRICT, KATINGAN REGENCY.2024-11-19T09:54:45+00:00yusi Anatonika896@gmail.com<p>Based on this background, this thesis explores the research problem of understanding the existence of <em>sansana kayau</em> in Tewang Rangkang Village, Tewang Sanggalang Garing District, Katingan Regency. The aim of this study is to examine and describe the background of <em>sansana kayau</em> and to enrich the knowledge of Hinduism through this art form in Tewang Rangkang Village, Tewang Sanggalang Garing District, Katingan Regency. This research employs a qualitative approach, seeking to understand and analyze the existence of <em>sansana kayau</em> in the village. Data was collected through observations, interviews, and documentary studies. Informants were selected using purposive sampling. The researcher acted as the primary instrument with supporting tools. The data was verified and analyzed using existentialist theory, and the conclusions were drawn and presented in both formal and informal Indonesian narratives.The research findings, based on observations and analysis using the applied theory, show that the existence of <em>sansana kayau</em> in Tewang Rangkang Village is still well-preserved. This is evident from the continued performance of <em>sansana kayau</em> during death rituals and the <em>tiwah</em> ceremony</p>2024-11-19T09:15:31+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/hapakat/article/view/1380PELESTARIAN SENI LUKIS PADA PAMBAK DI DESA TALANGKAH2024-11-19T09:54:45+00:00anjeli anjelianjeli@iahntp.ac.idHendri Hendrihendri@iahntp.ac.idNi Wayan Sukraininiwayansukraini@iahntp.ac.id<p>Seni lukis pada Pambak adalah sebuah lukisan yang terdapat pada dinding Pambak. Pambak merupakan sebuah banguanan kecil berbentuk rumah yang digunakan untuk menyimpan tulang-belulang orang yang telah meninggal pada acara Tiwah Umat Hindu Kaharingan di Desa Talangkah. Namun seiring berjalannya waktu pada jaman sekarang Pambak sudah tidak dilukis lagi, yang menyebabkan pergeseran pada seni lukis Pambak bagi Umat Hindu Kaharingan di Desa Talangkah Kabupaten Katingan. Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu: 1). Apakah penyebab terjadinya pergeseran seni lukis Pambak pada Umat Hindu Kaharingan di Desa Talangkah Kabupaten Katingan, 2).Bagaimana upaya yang dilakukan umat hindu kaharingan untuk melestarikan seni lukis pada Pambak di Desa Talangkah Kabupaten Katingan. Metode pada penelitian ini mengunakan penelitian kualitatif. Teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu teori Fenomenologi dan teori Upaya. Teknik informan Purposive Sampling. Informan pada penelitian ini adalah pisor, pelukis Pambak, Ketua Majelis Kelompok Hindu Kaharingan, 2 orang Umat Hindu Kaharingan Desa Talangkah. Analisis data yang digunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: 1). Berdasarkan hasil penelitian dari peneliti, ini terjadi karena kurangnya pemahaman dari Hindu Kaharingan mengenai makna dari seni lukis Pambak, selain itu juga kurangnya generasi penerus yang pandai melukis dan untuk para orang tua yang bisa melukis tidak ada waktu untuk membantu melukis ataupun melatih.2). Upaya melestarikan kembali seni lukis pada Pambak bagi umat Hindu Kaharingan di Desa Talangkah Kabupaten Katingan yang dilakukan oleh Umat Hindu Kaharingan yaitu melalui sosialisasi, sarana dan prasarana dan melakukan renovasi.</p>2024-11-19T09:32:09+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/hapakat/article/view/1370THE THE VALUES OF HINDU EDUCATION IN THE SANGIANG HALUNUK RITUAL AMONG THE HINDU KAHARINGAN COMMUNITY IN TUMBANG JUTUH VILLAGE, RUNGAN SUBDISTRICT, GUNUNG MAS REGENCY.2024-11-19T09:54:46+00:00Sepiani - -sepianisepiani93@gmail.com<p>This research examines the sangiang halunuk ritual in the Kaharingan Hindu community in Tumbang Jutuh Village, Rungan District, Gunung Mas Regency. The sangiang halunuk ritual cannot be carried out carelessly and is only carried out on people who have the sangiang path. Based on this description, the problem formulation is as follows: (1) What is the process of implementing the sangiang halunuk ritual in the Kaharingan Hindu Community in Tumbang Jutuh Village, Rungan District, Gunung Mas Regency. Using descriptive research methods, a qualitative approach, supported by structural functional theory. Data was obtained using observation, interviews, documentation studies, then the data was reduced in order to draw a conclusion. Based on research results, the sangiang halunuk ritual is a ritual to confirm that someone who has a sangiang latrine will become a lasang sangiang. After carrying out this ritual, people who have the sangiang path can be possessed by the sangiang ancestral spirits. Can carry out manyangiang rituals and benefit the community. If the sangiang halunuk ritual is not carried out, spirits will always be disturbed, causing illness, stress, madness and even death. The process of implementing the sangiang halunuk ritual has the following stages: (1) Preparation Stage (a) deliberation with the family, (b) visiting the ritual leader. (2) Main Stages (a) first day: preparing infrastructure, manawur narijet (b) second day: preparing infrastructure, cutting lunuk (banyan) trees, marasuk sangiang. (3) Final Stage (third day) (a) making infrastructure (b) pabuli sangiang.</p>2024-11-19T09:35:24+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/hapakat/article/view/1381KESADARAN BERPOLITIK MASYARAKAT HINDU KAHARINGAN DI KECAMATAN RUNGAN HULU KABUPATEN GUNUNG MAS PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA HINDU2024-11-19T09:54:46+00:00Fran Nandoefrannandoesongotipai@gmail.comErvantia Restulitas L Sigaiervantia@iahntp.ac.idI Wayan Suastawayansuasta@iahntp.ac.id<p>Tesis ini mengekaji tentang penguatan kesadaran berpolitik di kalangan masyarakat Hindu Kaharingan di Kecamatan Rungan Hulu, Kabupaten Gunung Mas, dengan fokus pada perspektif pendidikan Hindu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penguatan kesadaran berpolitik, hambatan yang dihadapi, serta upaya tokoh dan lembaga yang dapat dilakukan melalui pendidikan Hindu untuk meningkatkan partisipasi politik. Metode penelitian tesis ini deskriptif kualitatif serta melibatkan observasi dan menggunakan teori Pendidikan Faulo Priere, Teori Sosialisasi Politik, dan Teori Upaya. Temuan menunjukkan bahwa partisipasi politik masyarakat Hindu Kaharingan di Rungan Hulu masih tergolong rendah, yang disebabkan oleh beberapa faktor. Tingkat pendidikan yang rendah, pengaruh tokoh agama, ketidakpercayaan terhadap sistem politik, hambatan ekonomi, dan kurangnya pemahaman politik menjadi kendala utama. Kondisi ini menyebabkan masyarakat membangun fanatisme negatif dan sikap pesimis terhadap politik, serta mengurangi keterlibatan mereka dalam proses politik aktif seperti pemilihan umum.</p> <p>Implikasi dari temuan ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kesadaran berpolitik melalui pendidikan Hindu, diperlukan program edukasi dan penyuluhan yang terstruktur dan berkelanjutan. Tokoh agama dan lembaga Hindu di Kecamatan Rungan Hulu disarankan untuk lebih proaktif dalam memperkuat kesadaran berpolitik. Inisiatif seperti forum diskusi politik, pelatihan mengenai hak dan kewajiban politik, serta pemberian contoh positif dalam partisipasi politik dapat memperbaiki situasi ini. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan masyarakat Hindu Kaharingan dapat meningkatkan partisipasi politik mereka dan berkontribusi lebih aktif dalam proses politik di daerah mereka.</p>2024-11-19T09:42:10+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/hapakat/article/view/1382UPACARA MUJA SUMBANG PADA UMAT HINDU KAHARINGAN DI KECAMATAN LAHEI BARAT KABUPATEN BARITO UTARA2024-11-19T09:54:46+00:00Malia Maliapurnamasarywow@gmail.comMitro Mitromitro@iahntp.ac.idMegawati MegawatiMegawati@iahntp.ac.id<p>Upacara Muja Sumbang adalah upacara perkawinan salah yang terjadi karena perilaku menyimpang pasangan. Upacara ini harus dilaksanakan oleh pasangan sebagai pensucikan dan menghilangkan pengaruh Layong Liha Alut Apoi dari pasangan yang berdampak pada pasangan dan alam semesta. Tulisan ini mencari jawab pertanyaan bagaimana proses upacara Muja Sumbang pada umat Hindu Kaharingan di Desa Papar Pujung Kecamatan Lahei Barat Kabupaten Barito Utara. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis, memahami dan menjelaskan proses yang terkandung dalam upacara Muja Sumbang. Teori yang digunakan dalam penilitian terdiri atas dua yaitu Teori Fenomenologi</p> <p>Metode penelitian ini menggunakan penelitian jenis kualitatif, dengan lokasi penelitian di Desa Papar Pujung, jenis dan sumber data yang digunakan: data primer dan data sekunder, teknik penentuan informan yang digunakan yaitu teknik <em>purposive sampling</em>, adapun teknik penentuan data yang digunakan: observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian, teknik analisis data terdiri dari reduksi data, klasifikasi data, penyajian data, verifikasi serta penarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang upacara <em>Muja Sumbang</em> pada umat Hindu di Desa Papar Pujung memiliki beberapa tahap yakni: Tahap awal, Tahap Persiapan, Tahap inti, dan Tahap akhir</p>2024-11-19T09:52:01+00:00##submission.copyrightStatement##