HAPAKAT : Jurnal Hasil Penelitian https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/hapakat <p>Hapakat is one of the journals published by the Hindu Institute of Religion, Tampung Penyang Palangka Raya, which is published in 2 numbers every year in Juni and December. With a minimum number of 5 article publications, there is no maximum limit on the number of articles published. This journal as a means of publication of the results of multidisciplinary research for Lecturers and Students of the Hindu Institute of Religion Tampung Penyang Palangka Raya.</p> en-US putuekamerliana@gmail.com (Putu Eka Merliana) Wed, 30 Apr 2025 00:00:00 +0000 OJS 3.1.1.2 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Pelestarian Seni Musik Tradisional Kacapi Sanggar Seni Palampang Tarung IAHN-TP Palangka Raya (Perspektif Manajemen Pendidikan Agama Hindu) https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/hapakat/article/view/1516 <p>Tulisan ini mengkaji tentang pelestarian seni musik tradisinal menunjukan betapa pentingnya dan nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi atau adat istiadat sebagai pondasi dalam pembangunan karakter masyarakat. Atas dasar pemikiran tersebut, maka tulisan ini dilakukan dengan fokus kajian yang terdapat pada tiga aspek permasalahan, pertama upaya pelestarian seni musik tradisional Kacapi, kedua relevansi manajemen pendidikan agama hindu dalam pelestarian seni musik tradional Kacapi, ketiga faktor kendala pelestarian seni musik tradisional Kacapi. Penelitian ini memiliki tujuan mengkaji dan mendeskripsikan pelestarian seni musik tradisional Kacapi. Tulisan ini menggunakan metode pendekatan penelitian kualitatif. Adapun hasil analisis yang dikaji dengan teori menjelaskan pelestarian seni musik tradisonal Kacapi Sanggar Seni Palampang Tarung IAHN TP Palangka Raya yakni upaya mengajarkan alat musik tradisional Kacapi, pertunjukan alat musik tradisional Kacapi, promosi alat musik tradisional Kacapi, perencanaan untuk meningkatkan pelestarian alat musik tradisional Kacapi, pengelolaan manajemen pengorganisasian, evaluasi tentang pelestarian alat musik tradisional Kacapi.</p> Handika Handika Handika Danuerta, i Made Suyasa, Ervantia Restulita L. Sigai ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/hapakat/article/view/1516 Thu, 07 Aug 2025 09:41:13 +0000 Eksistensi Umat Hindu Kaharingan dalam Melaksanakan Acara Basarah di Wilayah Kecamatan Petak Malai Kabupaten Katingan: Perspektif Pendidikan Agama Hindu https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/hapakat/article/view/1479 <p>Konsep Eksistensi Umat Hindu Kaharingan Dalam Melaksanakan Acara Basarah di Wilayah Kecamatan Petak Malai Kabupaten Katingan Prespektif Pendidikan Agama Hindu menunjukan bahwa adanya kecenderungan belum mampu untuk mengelola beberapa rangkaian proses secara menyeluruh, efektif dan oftimal. Atas anggapan tersebut, maka penelitian ini dilakukan dengan fokus kajian pada tiga asfek permasalahan yaitu yang pertama (1) bagaimanakah Eksistensi Umat Hindu Kaharingan dalam melaksanakan Acara Basarah Perspektif Pendidikan Agama Hindu, (2) bagaimana peran pendidikan formal, nonformal dan informal Umat Hindu di wilayah Kecamatan Petak Malai Kabupaten Katingan, (3) apakah solusi yang di lakukan lembaga Agama agar Umat Hindu tetap eksis terhadap ajaran Agama di wilayah Kecamatan Petak Malai Kabupaten Katingan?. Teori yang di gunakan untuk mengkaji dan mendeskripsikan rumusan masalah penelitian tersebut ialah teori belajar humanistik, teori belajar sibernetik dan teori konstrukvisme. Adapun metode penelitian yang di gunakan ialah metode penelitian kualitatif. Data di peroleh dari hasil observasi, wawancara, dan studi dokumen. Selanjutnya data yang di peroleh di reduksi, di sajikan, dan di ambil suatu kesimpualannya. Penelitian ini juga, di lakukan dengan metode penelitian kualitatif. Dari hasil penelitian ini, (1) eksistensi Umat Hindu Kaharingan dalam melaksanakan acara Basarah sangat antusias dan aktif dalam melaksanakan persembahyangan basarah di wilayah Kecamatan Petak Malai Kabupaten Katigan. (2) peran pendidikan formal, nonformal dan informal dalam hal pendidikan, anak-anak seperti SD, SMP dan SMA sangat paham tentang peran sebagai Umat Hindu yang terpelajar dan terpendidik baik dari segi pendidikan ataupun attitude di luar lingkungan sekolah. (3) solusi yang di lakukan oleh lembaga Agama Hindu adalah untuk memberikan pemahaman terhadap masyarakat Hindu itu sendiri, meningkatkan kualitas SDM, memberikan arahan terhadap Umat Hindu agar melakukan ibadah secara rutin walaupun pengurus agama berhalangan.</p> <p>Kata Kunci : Eksistensi Umat, Hindu Kaharingan dan Basarah.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p><em>The Concept of the Existence of Kaharingan Hindus in Carrying out Basarah Events in the Petak Malai District Area, Katingan Regency, the Head of Hindu Relegious Education&nbsp; show that there is a tedency to not be able to manage several series of processes comprehensively,&nbsp; effectively and optimally. Based on this assumption, this research was carried out with a study focus on three aspects of the problem, namely the first (1) </em><em>how is the Existence of Hindu Kaharingan Communities in carrying out Basarah events from the perspective of Hindu religious education, </em><em>(2) </em><em>what is the role of formal, nonformal, and informal education for Hindus in Petak Malai district, Katingan Regency, </em><em>(3) </em><em>what solutions have been implemented by religious institutions so that Hindus continue to exist towards religious teaching in Petak Malai District, Katingan Regency?. The theories used to study and describe the formulation of the research problem are humanistic learning theory, cybernetic learning theory and constructivism theory. The research method used is a qualitative research method. Data is obtained from the results of observations, interviews and document studies. Furthermore, the data obtained is reduced, presented, and taken as a conclusion is drawn. This research is also conducted using a qualitative research method. From the result of this study (1) the existence of Hindu Kaharingan peoplein carrying out the Basarah event is very enthusiastic and active in carrying out Basarah prayers in the Petak Malai District, Katingan Regency (2) the role of forman, non-formal and informal education in terms of education, children such us elementary, middle and high school students are very aware of their role as educated and educated Hindus both in terms of education and attitude outside the school environment (3) the solution carried out by Hindu religious institutions is to provide understanding to the Hindu community itself, improve the qualy of human resources, provide direction to Hindus to carry out worship routinely even though religious administrators are prevented.</em></p> <p><em>Keywords : The Existence of poeple, Hindu Kaharingan and Basarah.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> Fransafta Tri Hariyadi, I Made Kastama, I Ketut Subagiasta ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/hapakat/article/view/1479 Thu, 07 Aug 2025 09:45:20 +0000 Tantangan Penerapan Restorative Justice Dalam Penanganan Tindak Pidana Di Polsek Cempaka https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/hapakat/article/view/1551 <p>Penerapan Restorative Justice (RJ) dalam sistem peradilan pidana di Indonesia merupakan upaya transformasi paradigma hukum dari pendekatan retributif menuju <br>pendekatan pemulihan yang lebih humanis dan partisipatoris. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis berbagai tantangan yang dihadapi dalam penerapan RJ di Polsek Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan hukum empiris melalui teknik observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tantangan penerapan RJ bersumber dari faktor internal maupun eksternal. Tantangan internal meliputi keterbatasan sumber daya manusia, kurangnya pemahaman aparat terhadap prinsip RJ, lemahnya koordinasi antarunit, serta belum tersusunnya standar operasional prosedur (SOP) yang jelas. Sementara itu, tantangan eksternal melibatkan resistensi masyarakat terhadap RJ, rendahnya tingkat kepercayaan publik terhadap mekanisme non-litigatif, serta kurangnya dukungan dari lembaga peradilan seperti kejaksaan dan pengadilan. Penelitian ini merekomendasikan perlunya peningkatan kapasitas aparat, penyusunan SOP yang sistematis, serta penguatan sinergi antar lembaga penegak hukum dan masyarakat. Temuan ini berkontribusi terhadap pengembangan sistem hukum pidana yang lebih kontekstual, adil, dan berbasis pada nilai-nilai keadilan substantif dan kearifan lokal.</p> Ketut Sedemen, I Wayan Salendra, kuri kuri ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/hapakat/article/view/1551 Thu, 07 Aug 2025 09:46:15 +0000 PERAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK DALAM PEMBENTUKAN TOLERANSI BERAGAMA DI ERA DIGITAL https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/hapakat/article/view/1528 <p>The development of digital technology has transformed the way individuals interact, including in shaping religious tolerance. Social media, particularly <em>Facebook</em>, has become a new public space that enables open and dynamic interfaith dialogue. This study aims to examine the role of <em>Facebook</em> in fostering religious tolerance in today's digital society. A qualitative approach was employed, using data collection techniques such as observing user activities on <em>Facebook</em> and conducting a literature review of relevant sources. The findings indicate that <em>Facebook</em> plays a dual role—both as a medium for promoting tolerance and as a platform vulnerable to religious conflict due to unverified information. Nevertheless, the active participation of users in sharing positive content, building narratives of diversity, and responding wisely to hate speech can enhance mutual tolerance. Therefore, digital literacy and content moderation are key factors in maximizing <em>Facebook</em>'s potential as a learning space for religious tolerance. This study recommends collaboration among communities, religious leaders, and social media platforms to create a healthy and inclusive digital environment for all religious groups.</p> Nopia Santika, Agung Suderajat, Lihida Lihida, Oksan Rahmadani, I Nyoman Sidi Astawa, Heri Kusuma Tarupay ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/hapakat/article/view/1528 Thu, 07 Aug 2025 09:46:57 +0000 Kolaborasi Guru Agama Hindu Dan Orang Tua Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Moralitas Untuk Siswa Hindu Sekolah Dasar https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/hapakat/article/view/1494 <p>Penelitian ini mengkaji tentang kolaborasi guru agama Hindu dan orang tua dalam menanamkan nilai-nilai moralitas untuk siswa Hindu sekolah dasar di Desa Timpah. Fenomena yang terjadi kurangnya nilai-nilai moralitas siswa Hindu ketika proses pembelajaran berlangsung, seperti kurang menghargai guru yang mengajar di depan kelas, kurang memiliki etika sopan santun, ribut di dalam kelas dan kurangnya kerjasama antara pihak sekolah dan orang tua. Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalahnya: Bagaimanakah bentuk, kendala solusi dan implikasi dalam kolaborasi guru agama Hindu dan orang tua dalam menanamkan nilai-nilai moralitas untuk siswa Hindu sekolah dasar di Desa Timpah Kabupaten Kapuas. Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui, memahami, mengeksplorasi, mengkaji dan mendeskripsikan kolaborasi guru agama Hindu dan orang tua siswa. Rumusan masalah di atas dikaji dengan teori kolaboratif, teori kendala, dan teori behavioristik.</p> <p>Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif,peneliti menjadi instrumen utama penelitian dan teknik informan yakni purposive yaitu kepala sekolah, guru agama Hindu, orang tua siswa dan siswa agama Hindu. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi, setelah data dianalisis dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan, selanjutnya penyajian hasil analisis data.</p> <p>Hasil analisis yang dikaji dengan teori menjelaskan bentuk kolaborasi guru agama Hindu dan orang tua siswa dalam menanamkan nilai-nilai moralitas untuk siswa SD Negeri Desa Timpah yakni komunikasi rutin, kegiatan bersama, kesepakatan pendidikan moral dan penguatan nilai moral di rumah. Dalam menerapkan bentuk kolaborasi tentu ada sebuah kendala yakni kurangnya komunikasi yang efektif, keterbatasan waktu, keterbatasan pemahaman dan akses internet. Solusi yang digunakan untuk mengatasi kendala tersebut yakni meningkatkan komunikasi, pelatihan atau sosialisasi dan menjadwalkan kegiatan di waktu fleksibel. Dari sebuah bentuk, kendala dan solusi tentu ada sebuah implikasi yang ditimbulkan guru agama Hindu, orang tua siswa maupun siswa Hindu di SD Negeri Desa Timpah Kabupaten Kapuas yakni peningkatan moralitas, peningkatan prestasi akademik, pengembangan kemitraan yang kuat dan peningkatan kesadaran orang tua tentang pendidikan.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata kunci: Kolaborasi, Nilai Moralitas, Pendidikan agama Hindu.</strong></p> Liana - Liana, I Gede Dharman Gunawan, Ervantia Restulita L. Sigai ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/hapakat/article/view/1494 Thu, 07 Aug 2025 09:49:16 +0000 Analisis Terhadap Permendagri Nomor 67 Tahun 2017 Tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian Perangkat Desa (Studi Kasus Di Desa Tumbang Banjang) https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/hapakat/article/view/1550 <p>Pemberhentian perangkat desa harus mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2017. Pada 2020 di Desa Tumbang Banjang, Kecamatan Pulau Malan, <br>Kabupaten Katingan, kepala desa memberhentikan Sekretaris Desa yang baru menjabat. Keputusan ini memicu konflik dan kritik masyarakat karena diduga dilakukan sepihak tanpa mematuhi prosedur hukum. Penelitian ini bertujuan mengetahui dasar pertimbangan kepala desa dan menganalisis implementasi Permendagri tersebut dalam kasus ini. Penelitian menggunakan metode yuridis empiris dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan kepala desa mempertimbangkan dasar hukum dan prinsip kehati-hatian sesuai teori legitimasi legal-rasional Max Weber. Pemberhentian dilakukan melalui tahapan prosedural, termasuk pemberian surat peringatan kepada perangkat desa yang dinilai tidak aktif menjalankan tugas. Hal ini mengindikasikan keputusan tidak diambil secara sepihak, melainkan berdasarkan pertimbangan objektif. Namun, ditemukan kekurangan dalam penerapan prosedur, yaitu tidak dilakukan konsultasi resmi dengan camat sebagaimana diatur dalam Pasal 5 Permendagri Nomor 67 Tahun 2017. Kendala ini dipengaruhi oleh pembatasan mobilitas akibat pandemi COVID-19 dan pengunduran diri perangkat desa setelah menerima surat peringatan. Dengan demikian, meskipun secara substansi keputusan kepala desa memiliki dasar hukum dan mengikuti sebagian besar prosedur, aspek koordinasi formal dengan pihak kecamatan tidak terpenuhi sepenuhnya.</p> Micky Jeksen, I Made Kastama, Agung Adi, Stepenson Stepenson ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/hapakat/article/view/1550 Thu, 07 Aug 2025 10:00:07 +0000 Upacara Aruh Baduduk Pada Masyarakat Hindu Di Desa Labuhan Kabupaten Hulu Sungai Tengah https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/hapakat/article/view/1549 <p>Upacara Aruh Baduduk merupakan upcara yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa&nbsp;Labuhan. Upacara ini bertujuan untuk menghormati dan berterima kasih kepada Nining&nbsp;Bahatara/Ida Sang Hyang Widhi Wasa, para leluhur/Iringan Gaduhan yang diyakini telah&nbsp;memberikan kesejahteraan, kesuburan tanah dan keberhasilan panen yang berlimpah, Sebagian&nbsp;masyarakat Hindu ada yang tidak melaksanakan upacara Aruh Baduduk setelah panen dan&nbsp;meninggalkan upacara Aruh Baduduk ini, sehingga masyarakat Hindu ini yang tidak&nbsp;melaksanakan dan meninggalkan upacara Aruh Baduduk ini mendapatkan teguran dari&nbsp;leluhur/Iringan Gaduhan. Bedasarkan latar belakang tersebut, maka Rumusan Masalah dalam&nbsp;penelitian ini adalah : 1) Bagaimana Prosesi Upacara Aruh Baduduk 2) Bagaimana Implikasi&nbsp;Upacara Aruh Baduduk, bertujuan untuk: mengetahui Prosesi Upacara Aruh Baduduk dan&nbsp;mengetahui Implikasi Upacara Aruh Baduduk. Teori yang digunakan untuk menganalisis&nbsp;kedua rumusan masalah ini adalah Teori Fenomenalogi untuk rumusan masalah satu yaitu&nbsp;Bagaimana Prosesi Upacara Aruh Baduduk dan Teori Struktural Fungsional untuk rumusan&nbsp;masalah dua yaitu Bagaimana Implikasi Upacara Aruh Baduduk. Penelitian ini menggunakan&nbsp;metode penelitian lapangan dengan jenis penelitian kualitatif. Lokasi Penelitian di Desa&nbsp;Labuhan Kecamatan Batang Alai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dengan sumber data&nbsp;primer dan sumber data sekunder, teknik penentuan informan,teknik pengumpulan data,teknik&nbsp;observasi, teknik wawancara, teknik dokumnetasi, instrumen penelitian,teknik analisis data.&nbsp;Berdasarkan analisis data penelitian ini dapat diketahui bahwa upacara Aruh Baduduk terdiri&nbsp;dari beberapa rangakaian prosesi diantaranya sejarah timbulnya upacara Aruh Baduduk, tahap&nbsp;persiapan, tahap pelaksanaan,waktu dan tempat pelaksanaan, sarana-sarana yang digunakan,&nbsp;upacara Basarah, upacara Barabun, upacara Badarah Hidup, upacara Bamamang dan makna&nbsp;makna dalam upacara aruh baduduk dan implikasi upacara Aruh Baduduk yang dimana&nbsp;upacara ini berdampak pada masyarkat apabila melaksanakannya dan tidak melaksanakan&nbsp;upacara Aruh Baduduk ini.</p> Miko Triansyah, Mitro Mitro, Megawati Megawati ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/hapakat/article/view/1549 Thu, 07 Aug 2025 10:01:07 +0000