UPACARA MENYANGGAR DAYAK MARATUS DESA ATIRAN KECAMATAN BATANG ALAI TIMUR KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH KALIMANTAN SELATAN
Abstract
Masyarakat Kalimatan selatan (Dayak maratus ) mempunyai tradisi dan budaya yang sangat kental yang mempercayai alam semesta ini ciptaan yang maha kuasa. Ajaran Tri Hita Karana yaitu melakukan hubungan manusia dengan Tuhan , manusia dengan alam Semesta danhHubungan manusia dengan Leluhur. Upacara ritual Menyanggar ini makin langka dilaksanakan, karena pemahaman umat Hindu Kaharingan terhadap Upacara ritual tersebut sangat kurang. Keadaan demikian perlu mendapat perhatian khusus oleh lembaga agama Hindu/Hindu Kaharingan, karena Upacara Menyanggar mengandung nilai yang sangat tinggi dan sangat bermanfaat dalam kehidupan masyarakat pada umumnya dan umat Hindu/Hindu Kaharingan pada khususnya. Peneliti ingin mengetahui bagamana upacara menyanggar yang berada di desa Atiran Kecamatan Batang alai Timur.kabupaten Hulu sungai Tengah Kalimantan Selatan .
Menegenai pelaksanaan Upacara Menyanggar ini dapat dibagi dalam tiga tahap yaitu:1.Tahap awal atau tahap persiapan upacara Menyanggar 2. Tahap Puncak upacara Pelaksanaan 3. Tahap akhir upacara Menyanggar ‘Sebelum upacara manyanggar ini dimulai, lebih dahulu dilaksanakan penyembelihan hewan korban. Setelah segalanya siap, hewan korban sudah dipapah (dipanggang di atas api) dan pembuatan wadai-wadai sesajen sudah selesai semuanya, maka upacara pun siap dilaksanakan.
Upacara Menyanggar merupakan bentuk atau wujud bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) dan roh suci leluhur,dan alam semesta ini hal ini dapat dilihat dalam pelaksanaan upacara Tersebut dimohon menganugrahkan rakhmat dan karunia-Nya kepada umat manusia.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.