Proses Pembentukan Karakter Remaja Dalam Perspektif Pendidikan Hindu
Abstract
Karakter akan terbentuk bila aktivitas dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi suatu kebiasaan, dari kebiasaan itu maka akan membentuk karakter remaja. Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang berusaha melakukan hal yang baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, bangsa dan negara yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan dan perbuatan berdasarkan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Maka proses pembentukan karakter remaja perspektif pendidikan Hindu. Pertama, dilakukan dengan cara pengenalan terhadap ajaran-ajaran agama Hindu melalui pendidikan informal, non-formal dan pendidikan secara formal. Kedua, memberikan pemahaman setelah dilakukan suatu pengenalan tentang ajaran agama. Ketiga, setelah dipahami alangkah baiknya dibudayakan dalam kehidupan sehari-hari. Keempat, setelah dilakukan pembudayaan atau pembiasaan kedalam kehidupan sehari-hari sehingga terwujudlah suatu internalisasi menjadi karakter.
References
Astawa, I. N. (2019). CATUR GURU DALAM PEMAKNAAN HARI SUCI SARASWATI PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN HINDU. Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama Dan Budaya Hindu, 8(2), 28-39. https://doi.org/10.33363/ba.v8i2.294
Astawa, I. N. (2019). Hari Suci Galungan: Transformasi Nilai-Nilai Pendidikan Hindu Dalam Meningkatkan Sradha dan Bhakti Umat Hindu. Tampung Penyang: Jurnal Agama Hindu, 7(2), 33-40.
Astawa, I. N. (2019). Astawa, I. N. (2019). Nilai Pendidikan dan Ritual Dalam Lontar Bacakan Banten Pati Urip. Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama Dan Budaya Hindu, 7(12), 18-28.