Penegakan Hukum Pertambangan Tanpa Izin Berbasis Transendental
Abstract
Unlicensed Mining is a criminal act. In the realm of law enforcement, it is very closely related to the social and economic problems of the poor people around mining areas, thus creating a dilemma for law enforcement officers in processing unlicensed mining cases. The research method used was juridical-normative. The presence of PETI has an impact on the loss of state treasury revenues, environmental damage, mining accidents, an unfavorable investment climate, and waste of mineral resources. The law enforcement policy is the implementation of utilitarianism policy and punishment policy as the ultimum remedium. The law enforcement officers must consider non-penal law enforcement against PETI, and the government must provide guidance and supervision so that PETI can turn into a legitimate business.
References
Absori, A., Nurhayati, N., Bangsawan, M., Budiono, A., Achmadi, A., & Nugroho, H. S. W. (2020). Green and Health Constitution of Green Open Space and Its Implementation in Surakarta. Journal of Global Pharma Technology, 12(9), 70-74.
Ahmad Redi, 2016, Dilema Penegakan Hukum Penambangan Mineral dan Batubara tanpa Izin pada Pertambangan Skala Kecil, Jurnal Rechts Vinding, Vol. 5 Nomor 3, Desember 2016.
Esdayanti, Y., Ramlah, R., & Razak, A. (2019). Penegakan Hukum Terhadap Keikutsertaan Aparat Desa Dalam Kerusakan Lingkungan Akibat Penambangan Emas Tanpa Izin (Peti) Menurut Hukum Positif Dan Hukum Islam (Studi Kasus Desa Raden Anom Kec Batang Asai) (Doctoral dissertation, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi).
Ghosyasi, A. (2018). faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Regulasi Terhadap Keberadaan Pertambangan Emas Tanpa Izin (Peti) di Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Grafton, R.Q., Adamowicz, W., Dupont, D., Nelson, H., Hill, R.J., and Renzetti, S. (2004).The Economics of the Environment and Natural Resources. Carlton: Blackwell.
Haryati, S., Sanim, B., Riani, E., Ardianto, L., & Sutrisno, D. (2013). Valuasi Ekonomi Dampak Pencemaran dan Analisis Kebijakan Pengendalian pencemaran di Teluk Jakarta. Majalah Ilmiah Globe, 15(2)
Herman, D. Z. (2006). Pertambangan Tanpa Izin (PETI) dan Kemungkinan Alih Status Menjadi Pertambangan Skala Kecil. Buletin, 1(2).
J. Assidique, (2009), Green Constitution, Jakarta: Raja Grafindo, hlm. 119.
Koesnadi Hardjasoemantri, 2012, Hukum Tata Lingkungan, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, hal. 102.
Monke, E. A., and Pearson, S. R. (1989). The Policy Analysis Matrix for Agricultural Development. Ithaca: Cornell Univ. Press.
Najwan, J. (2010). Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Perspektif Hukum Islam. INOVATIF| Jurnal Ilmu Hukum, 2(4).
Tsioumani, E. (2020). Fair and Equitable Benefit-sharing in Agriculture: Reinventing Agrarian Justice (p. 186). Taylor & Francis, hal. 55.
Riyanto, Waryani Fajar (2016), Pertingkatan Kebutuhan Dalam Maqasid Asy-Syari’ah (Perspektif Ilmu Ekonomi Islam Kontemporer). Jurnal Hukum Islam.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara