ETIKA LINGKUNGAN DALAM GAGURITAN KABRESIHAN
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap etika lingkungan dalam teks gaguritan kabresihan karya I Gusti Made Sutjaja berjudul Satua Bali (Tales From Bali). Sebagai karya sastra, gaguritan kabresihan memiliki struktur. Struktur yang salah satunya adalah padalingsa bertujuan untuk menyajikan ide agar lebih indah, mudah dipahami dan tepat peruntukannya sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Selain struktur, gaguritan kabresihan memuat tema etika lingkungan yang mengedepankan pola hubungan harmonis manusia dan lingkungannya atau dalam terminologi Hindu di terjemahkan dengan istilah palemahan. Gaguritan kabresihan mengamanatkan wilayah palemahan terutama unsur tanah harus di jaga kebersihan sekaligus kesuciannya, sebab dari tanahlah manusia menggantungkan masa depannya. Artinya tanah harus dipelihara dan dimanfaatkan berdasarkan norma-norma yang berlaku, setidaknya dengan tidak mencemarinya dengan sampah-sampah anorganik.
Kegunaan kajian ini adalah untuk melakukan penyebaran informasi tentang pentingnya etika lingkungan dan penanaman konsep-konsep ramah lingkunagn kepada anak-anak sejak dini. Metode yang dipergunakan adalah analisis pustaka dengan pendekatan hermeunitika. Sedangkan simpulan yang diperoleh dari analisis tersebut sebagai manusia patut memandang semua makhluk hidup dialam semesta sebagi ciptaan Tuhan. Konsekuensinya kemudian manusia patut menjaga keberlangsungan ciptaan Tuhan, dengan melaksanakan pemanfaatan tumbuh-tumbuhan secara bijaksana. Tuturan ini secara langsung mengedepankan prinsip-prinsip etika yang harus dijalankan dalam memelihara hubungan itu. Pola etika ini secara realitas bersumber dari moralitas Hindu sebagai agama yang dekat dan ramah dengan lingkungan alam.