PENDIDIKAN MULTIKULTURAL: FILTRASI AKSELERASI INFORMASI DALAM BERKOMINKASI DI MEDIA SOSIAL
Abstract
Di era 4.0 arus berbagai informasi media sosial semakin deras seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Hadirnya media sosial bertujuan mengatasi berbagai persoalan kehidupan sosial. Tetapi kehadirannya juga disinyalir memunculkan berbagai persoalan baru yang dapat mengkoyak tatanan kehidupan sosial suatu bangsa. Penggunaan media sosial yang tidak diimbangi dengan pengetahuan yang cukup dapat membawa penggunanya menjadi pribadi yang terikat dengan dunia maya dan bahkan menjadi individualisme. Media sosial juga dapat dijadikan lahan hanya untuk mengeruk keuntungan tanpa memikirkan dampak yang akan ditimbulkan, seperti penipuan, prostitusi, pornografi, penjualan manusia dan lainnya. Tidak hanya itu, masyarakat media sosial juga mudah terprovokasi oleh isu-isu sensitif yang tidak hanya berdampak pada individu pengguna, tetapi mengancam keutuhan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pemerintah sudah berupaya dengan membuat peraturan perundang-undangan untu mengatur pengguna daring termasuk pengguna media sosial, tetapi tetap saja isu-isu sensitif bertebaran baik berupa video maupun tulisan. Tidak berhenti sampai disitu pemerintah juga pernah menutup penggunaan media sosial tertentu dan memperlambat akses ke media sosial untuk meredam persoalan sosial yang terjadi ditengah masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa tidak hanya pemerintah, tetapi pengguna sosial perlu mendapat perhatian agar memiliki pengetahuan dan menumbuhkan rasa peduli terhadap keutuhan bangsa yang multikultural melaui pendekatan literasi media sosial, pendidikan karakter, dan pendidikan agama yang berwawasan multikultural.