MODERASI BERAGAMA
IDE, GAGASAN DAN TINDAKAN DI MASA LALU
Abstract
Moderasi beragama yang saat ini dicanangkan oleh Kementerian Agama bukanlah hal baru dalam masyarakat Indonesia. Dua dari empat unsur moderasi beragama yaitu toleransi dan anti kekerasan telah dirumuskan oleh para pelaku-pelaku sejarah dari berbagai etnis di Indonesia. Pengalaman sejarah dari masa kurun niaga sampai dengan saat ini menjadi dasar bagi para tokoh-tokoh yang diulas dalam tulisan ini untuk merumuskan ide, gagasan dan cara bertindak yang ideal bagi masyarakat di Indonesia. Dengan ide, gagasan dan cara bertindak yang terutamanya untuk menghilangkan perilaku intoleransi dan kekerasan dianggap menjadi cara hidup ideal bagi masyarakat Indonesia. Tulisan ini dibangun dengan menggunakan metode eksploratif yaitu menganalisa beberapa tulisan para tokoh sejarah sejak masa kurun niaga sampai dengan tokoh terakhir sastrawan Pramoedya Ananta Toer yang merumuskan cara hidup toleransi dan anti kekerasan. Lewat pemaparan pemikiran dari berbagai periode sejak masa kurun niaga sampai dengan saat ini, ditujukan untuk mengingatkan kembali masyarakat Indonesia bahwa moderasi beragama telah diterapkan jauh sebelum istilah ini dipopulerkan oleh Kementerian Agama. Hidup ber(se)sama dengan rukun antar suku, agama, ras dan kelas sosial menjadi tujuan dari cara berpikir dari para pelaku sejarah tersebut.