Kebijakan Penanggulangan Joged Bumbung Porno dalam Perspektif Hukum dan Perspektif Budaya

  • Ni Ketut Sri Ratmini Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar
Keywords: Joged Bumbung, Pornography, Prevention

Abstract

Joged Bumbung is an art form that combines music from Balinese traditional instruments and dance. Now, the presentation and aesthetic concept of the Joged Bumbung dance are starting to be ignored by the dancers making the identity of this dance disappear, namely the existence of Joged Bumbung which contains elements of pornographic action and pornography via social media. The purpose of this writing is to find out and examine criminal acts in pornographic Joged Bumbung performances as well as policies for dealing with them. This research method is a normative method, namely research which in its study refers to and is based on legal norms and rules, applicable laws and regulations and other literature materials that are relevant to the research topic. The results of this research are that based on Law Number 44 of 2008, both organizers and perpetrators of pornography, in this case namely Joged Bumbung performances that have pornographic nuances, can be given legal sanctions based on legal provisions that contain prohibitions on pornography and pornographic acts. Furthermore, related pornographic Joged Bumbung shows which are distributed via social media, it is regulated in Article 27 of Law Number 1 of 2024 concerning the Second Amendment to Law Number 11 of 2008 concerning Information and Electronic Transactions. Policies to overcome these problems can be implemented by warning the dancers and pengibing not to display body movements that lead to pornography.

References

Bunga, D. (2011). Penanggulangan Pornografi dalam Mewujudkan Manusia Pancasila. Jurnal Konstitusi, 8(4), 453-477. https://doi.org/10.31078/jk842
Maqhfiroh, F. Y. (2019). Pertanggungjawaban Pidana Media Pers Terkait Penayangan Pornoaksi Melalui Media Televisi. Mimbar Keadilan, 12(1), 45-58. https://doi.org/10.30996/mk.v12i1.2166
Mustika, I. W., & Setyarini, P. (2022). Pengaruh Kesenian Jathilan dan Joged Bumbung bagi Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat: Studi Kasus pada Etnis Jawa dan Bali di Lampung, Indonesia. Mudra: Jurnal Seni Budaya, 37(1), 45-59. http://dx.doi.org/10.31091/mudra.v37i1.1896
Nawawi, A. B. (2007). Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum Pidana dalam Penanggulangan Kejahatan. Jakarta: Prenada Media Group.
Nusa Bali. (2017). Kasus Joged Jaruh Dilimpahkan ke Polda. https://www.nusabali.com/berita/21884/kasus-joged-jaruh-dilimpahkan-ke-polda diakses pada 30 April 2024, pukul 10.00 Wita.
Nusa.bali.com. (2021). Ketua Forum Perbekel Sebut Pentas Joged Porno Biasanya di Acara Pribadi, https://www.nusabali.com/berita/107753/majelis-desa-adat-rancang-perarem-cegah-joged-porno diakses pada 1 Mei 2024, pukul 09.00 Wita.
Pakaya, N., Puluhulawa, M. R. U., & Kaluku, J. A. (2024). Upaya Penanggulangan Penyebaran Konten Pornografi di Media Sosial. Jurnal Riset Ilmu hukum, Sosial dan Politik, 1(2), 10-24. https://doi.org/10.62383/demokrasi.v1i2.96
Premana, A. A. D., Darmawiguna, I. G. M., & Pradnyana, G. A. (2019). Film Dokumenter Menepis Julukan Negatif Joged Bumbung. Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI), 8(2), 446-456. https://doi.org/10.23887/karmapati.v8i2.18367
Rahayu, P. M. (2017). Tari Agirang: Usaha Mengubah Persepsi Masyarakat Bali Terhadap Joged Bumbung. Joged, 9(1), 485-498.
Safitri, G. H., & Pratama, H. I. (2021). Penerapan Hukum Terhadap Penyebar Video Porno Implementasi Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi. Jurnal Penegakan Hukum Indonesia, 2(2), 336-351. https://doi.org/10.51749/jphi.v2i2.37
Samudero, R. S. (2024). Viral Joget Bumbung Erotis di Bali, Disbud Kaji Langkah Hukum. https://www.detik.com/bali/berita/d-7245132/viral-joget-bumbung-erotis-di-bali-disbud-kaji-langkah-hukum diakses pada 30 April 2024, pukul 09.00 Wita.
Satyawati, N. G. A. D. (2022). Tarian Joged Bumbung: Diskursus Konsep Hukum Warisan Budaya Tak Benda. Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master Law Journal), 11(4), 912-927.
Siregar, G. T. P., & Sihite, I. P. S. (2021). Penegakan Hukum Pidana Bagi Pelaku Penyebar Konten Pornografi di Media Sosial Ditinjau dari Undang-Undang Informasi Dan Transaksi Elektronik. Jurnal Rectum, 3(1), 1-11. http://dx.doi.org/10.46930/jurnalrectum.v3i1.762
Soemitro, R. H. (2010). Permasalahan Hukum di dalam Masyarakat. Bandung: Alumni.
Sudjito, B. dkk,. (2016). Tindak Pidana Pornografi dalam Era Siber di Indonesia. Jurnal WACANA, 19(2), 66-72.
Supriyanto, & Sulchan, A. (2023). Penerapan Sanksi Pelaku Tindak Pidana Penyebar Video Porno di Sosial Media Menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Jurnal Ilmiah Sultan Agung, 2(1), 545-555. https://jurnal.unissula.ac.id/index.php/JIMU/article/view/31324

Peraturan Perundang-Undangan
KUHP
Undang- Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Published
2024-12-05
How to Cite
Ratmini, N. K. (2024). Kebijakan Penanggulangan Joged Bumbung Porno dalam Perspektif Hukum dan Perspektif Budaya. Belom Bahadat, 14(2), 56-67. https://doi.org/10.33363/bb.v14i2.1220