Fungsi Dan Tantangan Dalam Pelestarian Tumbuhan Upakara
Abstract
Tujuan dari artikel ini adalah untuk membahas fungsi dan tantangan dalam pelestarian tumbuh-tumbuhan upakara di Desa Singakerta, Bali. Beberapa tahun terakhir, jenis tumbuhan ini mengalami kelangkaan, yang berdampak pada peningkatan harganya, terutama menjelang hari raya agama Hindu. Akibatnya, upaya pelestarian harus dilakukan. Pendekatan penelitian menggunakan data kualitatif dengan menentukan informan secara purposive, yaitu berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumen. Sedangkan analisis data dilakukan dengan model interaktif, yaitu secara bersamaan mulai dari proses pengumpulan data, pemilahan data, penafsiran, dan sampai pada kesimpulan. Analisis menunjukkan bahwa upaya pelestarian pada dasarnya memiliki fungsi manifes dan laten. Fungsi manifes meliputi fungsi religius, ekonomi, dan sebagai lapangan pekerjaan baru. Sedangkan fungsi laten terdiri dari fungsi bahan usada (pengobatan tradisional Bali), keharmonisan dengan alam lingkungan, dan penambahan jaringan sosial. Sebaliknya, pelestarian tumbuhan upakara acap menjadi sulit karena beberapa alasan, antara lain keterbatasan bibit, perawatan khusus untuk beberapa jenis tumbuhan upakara, dan keterbatasan lahan.