Wayang Lemah Dalam Upacara Atma Wedana: Visualisasi, Tuntunan, Dan Penyucian Jiwa
Abstract
Upacara Atma Wedana (AW) merupakan ritual sakral yang dimaksudkan untuk menyucikan atma (jiwa) setelah kematian dan membimbingnya menuju alam spiritual yang lebih tinggi. Wayang Lemah (WL) berperan penting dalam proses tersebut dengan menceritakan kisah Bima Swarga tentang perjalanan atma, menggambarkan perjuangan heroik Bima di alam kematian sebagai penuntun dan penyucian atma. Artikel ini membahas peran WL dalam Upacara AW sebagai sarana visualisasi, penuntun spiritual, dan penyucian atma. Untuk memahami fungsi simbolik WL, penelitian ini mengunakan metode kualitatif deskritif. Pengumpulan data dilakukan melali wawancara mendalam dengan dalang dan pemangku (rohaniawan Hindu Bali). Melakukan analisis pada dokumen kisah Bima Swarga dan ritual AW. Fokus penelitian terletak pada tiga dimensi utama, yaitu, visualisasi atma melalui simbol-simbol dalam pertunjukkan WL; peran WL sebagai penuntun spiritual bagi sang atma; dan peran WL sebagai penyucian atma.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa WL tidak hanya berfungsi sebagai media ritual, tetapi juga membantu orang belajar tentang spiritualitas. WL dalam AW tidak hanya mempertahankan tradisi keagamaan Hindu tetapi juga mengajarkan nilai-nilai spiritual dan pendidikan melalui visualisasi perjalanan atma. Selain itu, WL berfungsi sebagai penuntun dan penyuci atma, memastikan bahwa jiwa mencapai keadaan spiritual yang lebih tinggi sesuai ajaran Hindu.