UPACARA KEMATIAN PADA MASYARAKAT DAYAK TUMON DI DESA GUCI KABUPATEN LAMANDAU (KAJIAN AGAMA DAN BUDAYA HINDU)

  • Nali Eka UNHI Denpasar

Abstract

Masyarakat Dayak Tumon yang beragama Hindu Kaharingan begitu mengedepankan upacara kematian berupa pengupacaraan terhadap tubuh dan perjalanan sang roh. Berdasarkan alasan tersebut Peneliti tertarik untuk mengangkat judul penelitian tentang: Upacara Kematian Pada Masyarakat Dayak Tumon di Desa Guci Kabupaten Lamandau (Kajian Agama dan Budaya Hindu). Titik incar pengkajian penelitian ini adalah menyangkut bagaimana bentuk, fungsi dan kajian agama dan Budaya Hindu terhadap upacara kematian pada masyarakat Hindu Dayak Tumon di Desa Guci Kecamatan Bulik Kabupaten Lamandau?. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumen serta dianalisis secara deskriptif interpretatif melalui tahapan klasifikasi, reduksi dan interpretasi.

Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh informasi bahwa Ritual kematian masyarakat Dayak Tumon merupakan tradisi agama sekaligus adat, sehingga memiliki nilai-nilai luhur. Nilai-nilai tersebut terlihat dalam tradisi perawatan jenazah dan penguburan sampai pada pasca penguburan dimana bentuk perhatian dan kasih sayang keluarga yang ditinggalkan begitu luar biasa, yang meninggal diperlakukan layaknya ketika masih hidup, doa-doa yang dilantunkan oleh dukun agar perjalanan sang roh kembali kepada penciptanya. Upacara kematian bagi masyarakat Hindu Dayak Tumon di Desa Guci Kecamatan Bulik Kabupaten Lamandau tidak sekedar bersifat sakral melainkan juga bersifat sosial. Upacara kematian ini dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan kosmos yang diharapkan dapat memberikan keselamatan baik kepada roh si mati maupun terhadap manusia yang ditinggalkan. Konsep kematian masyarakat Hindu Dayak Tumon di Desa Guci kabupaten Lamandau tersebut di atas sejalan dengan kepercayaan yang terdapat dalam peradaban Veda (Hindu) tentang karma, reinkarnasi/Punarbhawa.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Buijs, Kees. 2009. Kuasa Berkat dari Belantara dan langit. Struktur dan transformasi agama orang Toraja di Mamasa, Suawesi Barat. Makassar : Ininnawa.
Endraswara, Suwardi. 2012. Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta : Gadjah Mada Universiti Pres.
Geertz, Clifford. 2001. “Agama Sebagai Sistem Kebudayaan” Dalam Dekunstruksi Kebenaran; Kritik Tujuh Teori Agama. Daniel L. Pals (Ed). Diterjemahkan oleh I. R. Muzir dan M. Syukri. Yogyakarta : IRCISoD.
Ginting, Sahnan. 2009. Hubungan Agama dan Budaya Dalam Hindu. Diakses pada 22 juli 2016 dari http://www.hindu-dharma.org/2009/06/hubungan-agama-dan-budaya-dalam-hindu/.
Hanafie. (2013). Sampuraga dan Dayak Tomun dan Patih Sebatang. Diakses pada 22 Juli 2016 dari http://hanafienst.blogspot.co.id/2013/11/sampuraga-dan-dayak-tomun-dan-patih.html.
Ilon, Y. Nathan. 1990. Ilustrasi dan Perwujudan Lambang Batang Garing dan Dandang Tingang Sebuah Konsepsi Memanusiakan Manusia Dalam Filsafat Suku Dayak Ngaju Kalimantan Tengah. Palangka Raya : Badan Kearsipan Daerah Kalimantan Tengah.
Kaler, I Gusti Ketut. Ngaben. Mengapa Mayat Dibakar. Penyunting Wayan Suparta. Denpasar : Pustaka Bali Pos.
Kobalen, A.S. 2010. Proses Kremasi & Esensi Perjalanan Atma Menuju Moksa. Surabaya : Paramita.
Kontjaraningrat, 2002. Pengantar Antropologi II. Jakarta : Gramedia.
Maswinara. 1997. Bhagawad Gita. Surabaya : Paramita.
Miles dan Hubberman, Michael. An Expanded Source Book Qualitative Data Analysis (ter.) Sage Publication.
Moleong, Lexy J. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
O'Dea, Thomas F. 1985. Sosiologi Agama suatu pengenalan awal, Jakarta : CV. Rajawali
Pals, Daniel L. 2012. Seven Theories Of Religion, Tujuh Teori Agama Paling Komprehensif. Jogyakarta : IRCiSoD.
Pudja, G & Sudharta, Tjokord Rai. 1995. Manawadharma Sastra (Weda Smerti), Jakarta : Pustaka Mitra Jaya.
Spadley, James P.1997. Metode Etnografi. Diterjemahkan oleh Misbah Zulfa Elizabeth. Yogyakarta : Tiara Wacana Yogya.
Sivananada, Swami. 2005. Apa Yang Terjadi Pada Jiwa Setelah Kematian. Paramita : Surabaya.
Published
2019-08-09
How to Cite
Eka, N. (2019). UPACARA KEMATIAN PADA MASYARAKAT DAYAK TUMON DI DESA GUCI KABUPATEN LAMANDAU (KAJIAN AGAMA DAN BUDAYA HINDU). Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama Dan Budaya Hindu, 8(2), 63-82. https://doi.org/10.33363/ba.v8i2.297