PERANAN GURU AGAMA HINDU DALAM MENANAMKAN ASPEK AFEKTIF, KOGNITIF DAN PSIKOMOTORIK PADA PENDIDIKAN AGAMA HINDU DI SMPN SATU ATAP TEWEH BARU KABUPATEN BARITO UTARA

  • Pranata Pranata

Abstract

SMPN Satu Atap ini memiliki jumlah siswa beragama Hindu cukup banyak akan menjadi tantangan bagi guru agama Hindu untuk menerapkan kriteria dalam pelaksanaan aspek Kognitif, Aspek Afektif dan aspek Psikomotorik siswa, karena untuk menjalankan ketiga aspek tersebut haruslah didukung oleh faktor lain didalam pendidikan, seperti sarana dan prasarana dan kemampuan dasar mengajar yang dimiliki oleh seorang guru. Tujuan penelitian adalah  untuk mengetahui Peranan guru agama Hindu dalam Penanaman Aspek Afektif, Kognitif dan Psikomotorik Dalam Pembelajaran pendidikan Agama Hindu di SMPN SATU ATAP Teweh Baru Kabupaten Barito Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian ini akan mendeskripsikan mengenai data yang dikumpulkan secara alamiah. Data diperoleh melalui observasi, dokumentasi maupun wawancara dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru agama Hindu serta siswa-siswa agama Hindu.

Penanaman aspek Kognitif sudah berjalan sesuai kurikulum. Masih menggunakan metode tradisional, kegiatan untuk mengingat kembali materi yang sudah disampaikan didalam kelas, berupa menyebutkan, menjelaskan atau menyampaikan, mampu memberikan contoh atau mampu mempraktekkan didalam kelas atau di dalam kehidupan sehari-hari. Soal ulangan berupa soal tertulis dengan rata-rata soal seperti sebutkan, menjelaskan, berikan contoh, masih hanya pada taraf tingkat rendah  berupa pengetahuan dan pemahaman saja, belum menyentuh kepada tingkat yang lebih tinggi seperti sintesis atau evaluasi. Penanaman aspek Afektif disimpulkan bahwa mengarahkan siswa untuk gemar membaca buku dan melakukan kerjasama, Pemberian respon di kelas maupun di luar kelas, menekankan kepada siswa melalui nasehat, disilipi didalam materi pelajaran agar anak didik menjadi sopan santun dalam pergaulan, bentuk pengalaman yang ditekankan berupa salaman dan mencium tangan guru sebelum masuk kelas, sebelum kegiatan pembelajaran, diwajibkan untuk berdoa besama yang dipimpin oleh siswa. Menggelola dan membangun sistem nilai dengan mewajibkan kepada anak didik aktif dalam pelaksanaan basarah rutin  dibalai basarah, mempersiapkan sarana dan prasarana basarah, melantunkan kidung Kandayu,melantunkan Manggaru Sangku Tambak Raja, bisa melafalkan Puja Tri Sandya. Penanaman aspek Psikomotorik melakukan praktek yang bertujuan untuk di tiru atau dipraktekkan oleh siswa-siswanya. Sehingga untuk aspek manifulasi, aspek pengalamiahan dan aspek artikulasi masih belum dilaksanakan oleh guru, sehingga apa yang didapat siswa masih terbatas pada aspek ketrampilan dasar saja.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arsyad Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Cet-17. Jakarta: PT Grafindo
Arief S.Sadiman,dkk. 2009. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Arif, Iman Setiadi, 2016, Psikologi Positif: Pendekatan Saintifik Menuju Kebahagiaan, Jakarta, Gramedia.
Badudu. JS dan Sutan Muhammad Zain, 2010. Kamus Psikologi, Jakarta; Pustaka Sinar Harapan
Djamarah. Syaiful Bahri 2010. Strategi Belajar Mengajar. Cet-4. Jakarta: Reineka Cipta,
Daryanto,H.M, 2010, Administrasi Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta
Hamalik, Oemar, 2003, Proses Belajar Mengajar, Jakarta, PT Bumi Aksara
Ibrahim, R. dan Nana Syaodih, 1996, Strategi Belajar dan Pembelajaran, Jakarta , Rineka Cipta
Ihsan Fuad. 2005. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta. Rineka Cipta.
Imran, 2010, Pembinaan Guru Di Indonesia, Jakarta, Pustaka jaya
I Putu Ayub Darmawan dan Edy Sujoko, 2017, Revisi Taksonomi Pembelajaran Benyamin S. Bloom, Https://ejournal.uksw.edu/Satyawidya, diakses 13 Desember 2019
Khanifatul. 2012. Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Ar-ruzz Media
Kuswana, Wowo Sunaryo, 2014, Taksonomi Kognitif, Perkembangan Ragam Berfikir, Bandung, PT. Remaja Rosdakar
Musfiqon, 2012, Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran, Jakarta : PT Prestasi Pustakaraya,
Moh. Uzer Usman, 2005, Menjadi Guru Profesional, Bandung. Remaja Rosdakarya
Poerwadarminta, W.J.S, 1995, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, PT. Balai Pustaka
Riyana, Astina, 2015, Taksonomi Bloom (Ranah Kognitif, Afektif dan Psikomotorik,Https://Kangmaszakki.Wordpress.com/2017/09/23/Taksonomi-bloom-ranah-kognitif-afektif dan psikomotorik/, diakses tgl 14 November 2019.
Rudi Susila dan Cepi Riyana. 2007. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima
Robbins, Stephen P, 2015, Perilaku Organisasi, Jakarta, Selemba
Sadiman , A.S, 1993, Media Pendidikan, Postekom Depdikbud, Jakarta, Rajawali
Sanjaya, Wina, 2008, Kurikulum dan Pembelajaran “ Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan”, Jakarta, Kencana
Sudrajat, Akhmad, 2008, Pembelajaran dan penilaian ranah Afektif,. https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/15/penilaian-ranah-afektif/ diakses 14 November 2019
Sugihartono, dkk, 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Suparlan, 2008. Menjadi Guru efektif. Yogyakarta; Hidayat
Suhardana, Komang. 2010, Karmaphala, Surabaya, Paramita
Sudjana, Nana, 1989. Dasar-dasar Proses belajar Mengajar, Bandung, CV. Sinar Baru
Titib, I Made. 2009. Teologi dan Sombol-Simbol dalam Agama Hindu. Surabaya: Paramita.
Uno. B. Hamzah,2006 Teori Motivasi dan Pengukurnya Bidang Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Published
2020-04-30
How to Cite
Pranata, P. (2020). PERANAN GURU AGAMA HINDU DALAM MENANAMKAN ASPEK AFEKTIF, KOGNITIF DAN PSIKOMOTORIK PADA PENDIDIKAN AGAMA HINDU DI SMPN SATU ATAP TEWEH BARU KABUPATEN BARITO UTARA. Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama Dan Budaya Hindu, 11(1), 59-79. https://doi.org/10.33363/ba.v11i1.452